SMF Gandeng BPD Kucurkan Kredit Rumah Murah

Ilustrasi perumahan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

VIVA.co.id – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperluas segmen penyaluran kreditnya. Dukungan itu untuk mewujudkan program sejuta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah.

Bank Bangkrut Bertambah, LPS Siapkan Proses Pembayaran Klaim

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, menyatakan, kerja sama Kredit Pembiayaan Rumah (KPR) dengan menggandeng BPD menjadi tolak ukur sekaligus dorongan untuk memperluas pembangunan perumahan hingga pelosok daerah. Menurutnya, BPD punya peran penting dalam penyaluran KPR.

"BPD cenderung lebih mengenal karakteristik masyarakat di daerah masing-masing. Selain itu, tingginya kebutuhan perumahan oleh masyarakat juga menjadi pangsa pasar besar bagi BPD di seluruh Indonesia, " kata Ananta di Semarang, Rabu, 8 Maret 2017.

OJK Cabut Izin Usaha BPR Usaha Madani Karya Mulia karena Keuangannya Tidak Sehat

Dia berharap dengan kerja sama ini selain mampu memfasilitasi masyarakat mampu akan kebutuhan hunian layak, tapi juga memfasilitasi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendapatkan rumah. 

Upaya menggandeng BPD, menurut Ananta, karena selama ini belum banyak BPD yang fokus menjadi penyalur KPR. Di tahun 2016, SMF telah meluncurkan program KPR BPD dan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.  

LPS Tindak Tegas Mantan Dirut BPR Citama yang Buat Kredit Fiktif

"Ke depan kami lihat peran BPD semakin signifikan dan dapat menjadi regional champion yang kompetitif, serta berkontribusi terhadap pembangunan daerahnya, " katanya.

Selain menggandeng BPD, tahun ini SMF juga melakukan pilot project KPR dengan menggandeng sejumlah perusahaan multifinance. Kerja sama ini menawarkan suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu agar nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.

Ia menyebut skema pembiayaan KPR yang berkualitas dan terjangkau segala segmen masyarakat harus terus didorong, mengingat tingginya permintaan masyarakat akan perumahan yang mencapai 600-800 ribu unit per tahun. 

Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  sepanjang 2016, realisasi pembangunan perumahan nasional baru menyentuh angka 805 ribu unit atau 80,5 persen dari target satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah. Dari jumlah itu, 569 ribu rumah dibangun untuk MBR, sementara sisanya 236 ribu rumah untuk non-MBR. 

"Jumlah ini masih sedikit kontribusinya dalam mengejar ketertinggalan kebutuhan rumah bagi masyarakat Indonesia saat ini, " ujarnya. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya