Waspada, Dua Masalah Ini Kerek Inflasi di Tengah Tahun

Meteran listrik/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, menegaskan, perkembangan inflasi dalam empat bulan terakhir masih dalam batas kisaran yang ditargetkan pemerintah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, inflasi diproyeksikan berada di angka empat persen sampai dengan akhir tahun.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

“Cukup baiklah inflasi bulan ini. Sehingga, year to date maupun year on year masih dalam range yang kami harapkan,” kata Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.

Badan Pusat Statistik melaporkan, perkembangan Indeks Harga Konsumen pada April 2017 mencatatkan inflasi 0,09 persen, dengan inflasi tahun kalender sebesar 1,28 persen, sementara inflasi secara year on year mencapai 4,17 persen. Penyesuaian tarif listrik masih menjadi penyebab utama terjadinya inflasi di bulan April.

Usai Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Merangkak Naik

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, tak memungkiri akan ada dampak penyesuaian tarif dasar listrik untuk golongan 900 volt ampere pada perkembangan IHK bulan ini, meski dampaknya tidak akan signifikan. Sebab, penyesuaian tersebut baru akan terasa pada perkembangan IHK Juni 2017.

Menurut Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto, kunci dari menjaga inflasi tahun ini adalah bagaimana mengendalikan harga makanan bergejolak (volatile food). Sehingga, hal ini bisa menekan dampak dari penyesuaian harga yang diatur pemerintah (administered price). Apalagi, rendahnya inflasi April, karena terkompensasi dari terjadinya deflasi komponen volatile food.

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, saat berbincang dengan VIVA.co.id memproyeksikan perkembangan IHK Mei 2017 bisa mencatatkan inflasi di kisaran 0,3-0,15 persen. Penghitungan tersebut, sudah menyesuaikan dampak dari kenaikan tarif dasar listrik, dan permintaan yang melonjak jelang bulan Ramadan.

Meskipun bulan depan inflasi masih terkendali, namun pemerintah diharapkan mewaspadai pola musiman yang biasa terjadi setiap tahunnya. Penyesuaian tarif dasar listrik yang bersamaan dengan Ramadan dan Lebaran, tentu bisa menekan laju inflasi di pertengahan tahun.

“Juni itu bisa sampai satu persen, karena kenaikan harga listrik di bulan Juni. Nanti sebagian lagi, dipengaruhi pola musiman,” ujarnya.

Selanjutnya.... Buka Keran Impor

Ilustrasi Telur Ayam.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

BPS mencatat deflasi pada Agustus tetapi ada komoditas penyumbang inflasi, yaitu beras dan telur, Pemerintah perlu melakukan upaya agar inflasi tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2022