Mengintip Kapal Latih STIP Senilai Rp54 Miliar dari APBN

Kapal Latih Taruna STIP MH Thamrin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau kapal latih (training vessel) Mohammad Husni Thamrin yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kapal tersebut dipergunakan untuk latihan bagi taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional RI Jadi 17, Simak Daftarnya

Menhub meninjau bersama dengan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Djoko Sasono dan Ketua STIP, Sahattua. Adapun investasi untuk satu kapal tersebut mencapai Rp53-54 miliar yang dibiayai oleh APBN.

"Satu kapal nilai investasinya Rp53 sampai Rp54 miliar. Dibuat di Pontianak," ungkap Kepala BPSDM Djoko Sasono di atas kapal latih Mohammad Husni Thamrin, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu 7 Januari 2018.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Djoko mengungkapkan, kontrak pembangunan kapal ukuran 1.200 GT itu dilakukan secara multiyears atau tahun jamak dengan perusahaan galangan kapal dalam negeri, PT Steadfast Marine. Kontrak pembangunannya sejak 2015 dan selesai pada 2017, yang kemudian diantar ke Jakarta pada awal 2018 ini.

"(Alokasi dana) dari APBN 2015-2017 untuk tiga tahun, dialokasikan multiyears," ujarnya.

Jokowi Resmikan Bandara Panua Pohuwato Gorontalo Senilai Rp437 Miliar

Adapun kapal latih yang dimiliki pemerintah lewat Kementerian Perhubungan itu dibangun mencapai enam unit di seluruh Indonesia. "Di Aceh, namanya Laksamana Malahayati. Di Surabaya namanya Bung Tomo. Lalu ada di Makassar, Minahasa Selatan, Sorong, lalu Jakarta ini," ujarnya.

Kapal yang mampu menampung 300 penumpang ini, disebut juga bisa difungsionalkan untuk penumpang, barang hingga menunjang wisata di daerah. Intinya, sambung Djoko, kapal ini untuk menunjang pelaut STIP meningkatkan kemampuannya.

"Terserah STIP nanti. Pengelolaannya diserahkan ke mereka sehingga dia bisa memanfaatkan kapal itu untuk kebutuhan selain pendidikan, tapi juga barangkali bisa menghasilkan pendapatan. Karena kan STIP ini BLU (Badan Layanan Umum). Kapal ini milik Kemenhub tapi dicatatkannya di STIP," ujarnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya di Kapal Latih STIP Jakarta.

Menteri Perhubungan di Bridge Kapal Latih STIP Jakarta, MH Thamrin. (Foto: VIVA.co.id/Fikri Halim)

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, selain menjadi sarana pembelajaran bagi taruna STIP, pihaknya juga membuka peluang bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bidang pelayaran untuk mengoperasikan atau berlatih di kapal tersebut.

"Karena kita tahu yang kita bahas, kalau mereka dapat sertifikat ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Dengan memberikan kesempatan mereka bisa menggunakan ini, maka kompetensi pelaut di SMK itu akan baik. Probabilitas yang diterima akan naik," ujar Budi di tempat yang sama.

Budi menambahkan pihaknya juga ingin semua manajemen penggunaan kapal nantinya dibuat terpusat sehingga bisa meningkatkan kualitas seluruh pelaut di dunia pelayaran Tanah Air. Khususnya untuk operasional kapal hingga perawatan kapal itu sendiri.

"Jadi saya pikir ini menjadi satu alat untuk melengkapi sekolah kita memiliki suatu alat peraga alat latih yang baik. Dengan alat ini tentunya siswa kita akan lebih kompeten," tutur dia.

Dalam kunjungan tersebut, para taruna STIP sempat mencoba mengoperasikan sekoci atau perahu penyelamat untuk keadaan darurat di tengah laut. Simulasi itu langsung disaksikan oleh Menhub. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya