- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA – Presiden Joko Widodo, menerima perwakilan nelayan yang berdemo di depan Istana Merdeka. Selain itu, ada juga dari Pemerintah Kabupaten dan Kota Tegal, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti.
Susi sendiri mengaku belum mengetahui pasti apa yang akan dibicarakan. "Saya belum tahu untuk apa dipanggil pak Presiden," kata Susi memasuki Istana, Rabu 17 Januari 2018.
Di antara yang hadir, adalah Bupati Tegal Enthus Susmono dan Plt Wali Kota Tegal Nur Soleh.
Enthus mengakui, pertemuan dengan Presiden Jokowi terkait kebijakan cantrang oleh Susi. Di mana, setelah sempat diperpanjang hingga Desember 2017 lalu, kini penggunaan alat itu dilarang sepenuhnya.
Namun, menurut Enthus, pemahaman cantrang antara pihaknya dengan pemerintah pusat, berbeda.
"Soal cantrang itu kan ada dua persepsi. Cantrang itu bukan trowl. Tetapi, kalau bu Susi mengatakan bahwa cantrang dan trowl itu sama. Kalau orang Jawa mengatakan cantrang, kalau orang umum mengatakan trowl. Jadi, ini bapak Presiden (mau ketemu) hasil pertemuan di Kabupaten Tegal," jelasnya.
Dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah Senin lalu, Jokowi memang menjanjikan untuk dilakukan pertemuan antara nelayan, dirinya dan Menteri Susi untuk mencari solusinya.
Enthus mengatakan, pihaknya memang sudah mendengar akan ada perpanjangan lagi larangan penggunaan cantrang. Namun, pihaknya tetap meminta agar peraturan pelarangan cantrang dicabut.
"Nanti akan ditemukan (perbedaan) ini oleh pak Presiden. Nelayan sudah melakukan uji petik dari lima lembaga, semua menyatakan cantrang enggak rusak ekosistem," katanya.
Tangkap Ikan di Perairan Kalbar, Dua Kapal Cantrang Dibakar Nelayan
Kedapatan menangkap ikan di perairan Kalbar, dua kapal cantrang yang menggunakan pukat harimau berasal dari Jawa Tengah dibakar sejumlah nelayan cumi.
