Cerita Ahli Gurun Temukan Minyak Bumi Pertama di Arab Saudi

Khamis Bin Rimthan.
Sumber :
  • Al Arabiya.

VIVA – Pada 80 tahun lalu, tepatnnya Maret 1938, seorang pria Arab, Khamis Bin Rimthan mencatatkan sejarah baru karena menemukan sumber kekayaan yang membuat Arab Saudi menjadi salah satu negara terkaya di dunia saat ini. 

4 Ramalan Baba Vanga pada Tahun 2024, Beberapa Mulai Jadi Kenyataan

Kala itu, Rimthan bersama ahli gologi petroleum asal Amerika Serikat, Max Steineke menemukan sumur minyak pertama di Arab Sudi yang dikenal sebagai Damman No.7. Rimthan sendiri diketahui adalah seorang ahli navigasi gurun di kerajaan Arab. 

Dilansir dari Al Arabiya, Senin 5 Maret 2018, cerita itu bermulai pada 1933. Saat itu Kerajaan Arab mengabulkan pembentukan konsesi perusahaan minyak pertama di Arab bekerja sama dengan perusahaan AS yaitu Standard Oil of California. 

Harga Minyak Bumi Sedikit Lebih Tinggi, Tapi Permintaan Melemah

Anak perusahaan untuk menggarap minyak di Arab pun dibentuk dan beri nama California-Arab Standard Oil Co. (CASOC).  Perusahaan yang beroperasi pada 1936 hingga 1950 tersebut saat ini dikenal sebagai Aramco. 

Ladang minyak pertama di Arab Saudi.

India Tetap Beli Minyak Rusia Meski Ada Sanksi AS

Karena keahliannya menyusuri padang gurun pasir, Rimthan pun terpilih membantu perusahaan tersebut menyisir gurun pasir dan memandu tenaga ahli dari perusahaan, untuk menemukan sumber minyak. 

Rimthan sendiri tumbuh di gurun pasir. Dia di ketahui tinggal bersama sukunya di padang pasir Ad-Dhana. Hingga pada akhirnya dia mulai bekerja di perusahaan itu pada 1934.

Setelah bekerja di perusahaan itu dan melakukan pemantauan sekitar empat tahun, Damman No.7 pun ditemukan pada 4 maret 1938. Cerita cara Rimthan menemukan minyak itu pun membuat banyak warga AS terkesan. 

Buku mengenai penemuan ini pun diris oleh seorang Ahli Geologi AS Thomas Barger. Dalam buku bejudul Out In The Blue ini menceritakan cara Rimthan menemukan jejak sumur tersebut. 

Menurut Rimthan caranya sangat sederhana. Dia sudah memberi tanda di dua bukit denganluas sekitar 15 mil, yang diduga memiliki kandungan minyak. Beberapa tahun kemudian dia mendatangi dan mengelelilingi bukit tersebut, hingga akhirnya menyadari bawa ada perubahan di bukit tersebut. 

Pada saat itulah Rimthan meyakini bahwa ada kandungan minyak di bukit tersebut. Observasi pun dilakukan oleh tim dari perusahaan. "Siapa pun bisa thu di mana sumur itu berada," ujarnya dalam buku tersebut. 

Ladang minyak pertama di Arab Saudi.

Rimthan meninggal di Rumah Sakit Aramco pada 1959. Sebuah ladang minyak pun diberi nama dirinya pada 1974, sebagai pengakuan Kerajaan atas jasanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya