Bantu Pertamina, ESDM Jajaki Impor Elpiji Aljazair

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar.
Sumber :
  • Rifki Arsilan/VIVA.co.id.

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal membantu PT Pertamina untuk menjajaki impor Liquefied Petroleum Gas atau elpiji dengan perusahaan asal Aljazair, Sonatrach.

Beli Gas 3 Kg Sertakan KTP, Warga Depok Curiga Dipakai untuk Data Pinjol

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar mengatakan, impor elpiji yang bakal dilakukan Pertamina dan Sonatrach dengan skema business to bussiness (B to B). Pemerintah akan membantu dengan negosiasi dan hubungan yang baik antarkedua negara.

"Untuk impor elpiji dari Algeria (Aljazair) itu B to B, Pertamina dan Sonatrach, dan kita G to G (government to government) membantu semaksimal mungkin," ujar Arcandra di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa 13 Maret 2018.

Ledakan Hebat Terjadi Dekat Pelabuhan Kamal Bangkalan, 4 Rumah Rusak Berat

Dengan negosiasi secara langsung, melalui jalinan yang baik antardua negara, Arcandra yakin Pertamina bisa mendapatkan harga yang lebih murah.

Arcandra mengatakan, dalam kunjungannya ke Aljazair pekan lalu, Aljazair merupakan salah satu produsen elpiji terbesar di dunia dengan rata-rata produksi elpiji sebesar 10 juta metrik ton per tahun.

Dukung Peningkatan Kapasitas Nasional Lewat Industri Hulu Migas, IDSurvey Siap Beri Dampak Positif

Kapal Tanker Penyuplai Elpiji Pertamina

Kapal Tanker Penyuplai Elpiji Pertamina

"Dengan bantuan G to G, harapannya ada harga yang lebih murah. Lebih murah dari CP Aramco misalnya, saya sampaikan kepada Kementerian mereka agar harga lebih murah," ujar dia.

Arcandra pun mengungkapkan kebutuhan elpiji Indonesia per tahun mencapai 6,4 juta metrik ton. Adapun yang berasal dari impor biasanya sekitar 2/3 dari jumlah tersebut. Sedangkan 1/3 sisanya dipasok dari produksi elpiji dalam negeri.

"Impor itu kita 2/3 (dari kebutuhan). Kita berharap (harga elpiji dari Aljazair) agar lebih murah." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya