BPS Akui Pola Wisatawan Turun Saat Ramadan Masih Terjadi

Wisatawan berwisata di kawasan Pantai Kuta, Badung, Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat saat Ramadan, atau pada Mei 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman mengalami penurunan 7,65 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat pada Mei 2018 sebesar 1,21 juta kunjungan sedangkan pada April 2018 sebesar 1,3 juta kunjungan.

Sandiaga Uno Berharap Wisatawan Mancanegara Berkunjung ke Festival Arakan Sahur di Jambi

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, penurunan jumlah wisman pada bulan Ramadan merupakan hal biasa, sebab wisman dari negara-negara berpenduduk muslim biasanya tidak melakukan perjalanan.

Hal itu juga ditunjukan pada data kunjungan wisman di 2016 yang bulan puasa atau Ramadannya jatuh pada Juni, di mana kunjungan wisman turun dari posisi bulan sebelumnya yang mencapai 915 ribu menjadi 857 ribu.

Parade Kapal Hias-Yacht Mewah di Sabang Marine 2024 Pukau Wisatawan Asing

Begitu juga pada data 2017 yang bulan puasanya jatuh pada akhir Mei, di mana jumlah kunjungan wisman merosot dari April sebesar 1,17 juta menjadi 1,14 juta kunjungan.

"Jadi pada bulan puasa biasa terjadi jumlah wisman dari beberapa negara, umumnya muslim, yang tidak mengalami perjalanan pada saat puasa dalam jumlah besar," ucapnya saat ditemui di kantornya, Senin, 2 Juli 2018.

Kunjungan Wisman ke RI Januari 2024 Jadi yang Tertinggi dalam 4 Tahun

Dia menjelaskan, hal itu dapat dilihat berdasarkan data perkembangan kunjungan wisman menurut kebangsaan pada Mei 2018, di mana wisman asal Timur Tengah menjadi yang terkecil di antara wisman Eropa, Amerika, maupun ASEAN.

Untuk wisman asal Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Kuwait, Mesir, dan Uni Emirat Arab, jika ditotal hanya sebanyak enam ribu kunjungan, sedangkan Eropa sebesar 151 ribu, Amerika 49 ribu, dan ASEAN 368 ribu.

Meski begitu, Suhariyanto mengatakan, jumlah wisman jika dilihat berdasarkan polanya dari tahun ke tahun akan kembali meningkat setelah masa Ramadan, di mana pada tahun ini diperkirakan pada Juli, Agustus, maupun September.

"Kalo kita lihat patternnya biasanya akan terjadi kenaikan wisman di Juli, Agustus dan satu lagi September. Tentu kita berharap jumlah wisman kedepannya terus meningkat sehingga semakin menambah devisa kita," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya