Cari 'The Next Unicorn', Kominfo Gandeng Industri Start-up

Ilustrasi startup unicorn.
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – Dalam upaya meningkatkan sektor industri keuangan dan fintech sebesar 75 persen pada 2019 mendatang, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menegaskan, perlu adanya perubahan mendasar dari pemerintah dan lembaga terkait seperti misalnya Otoritas Jasa Keuangan.

Indonesia Vs Uzbekistan, Diskominfo Ajak Warga Jambi Nobar di Gubernuran

Rudiantara menilai, peran sebagai regulator yang selama ini disandang pemerintah dan OJK, harus berkembang menjadi fasilitator dan akselerator, guna membentuk dan menguatkan ekosistem industrinya.

Tetapi, meski pemerintah via Kominfo sudah memulai langkah tersebut dengan menggagas lahirnya program '1.000 Start Up' guna mencari 'The Next Unicorn', Rudiantara mengaku bahwa upaya ini tak bisa dijalankan oleh pemerintah seorang diri.

Ajak Netizen Pakai Medsos untuk Hal Positif, Aurelie Moeremans: Aku Banyak Banget Dapet Kerjaan

"Pemerintah tidak sanggup sendiri, jadi kami ajak industri dan ekosistemnya, agar bagaimana kita coba meng-create Unicorn baru. Kita ingin ada lima Unicorn setidaknya pada 2019, karena kita baru ada empat," kata Rudiantara di kantor OJK, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 20 Agustus 2018.

Rudiantara mengakui, pihaknya sangat optimistis dengan langkah ke depan, demi memajukan sektor tersebut. Sebab, dari tujuh Unicorn yang sudah ada di kawasan Asean saat ini, empat di antaranya berasal dari Indonesia. Bahkan, dua dari tiga Unicorn sisanya, juga masih menggantungkan kontribusi utamanya pada Indonesia.

Investasi di Indonesia, Menperin Ingatkan Apple harus Penuhi Aturan TKDN

"Kita juga sedang membicarakan bagaimana fasilitas dan insentif yang bisa diberikan pemerintah Indonesia (kepada para start-up tersebut). Karena, tidak bisa kita hanya berbicara teknologi, tetapi juga ekosistem secara keseluruhan," kata Rudiantara.

Karena itu, Kominfo pun telah menggagas program untuk mencari para 'The Next Unicorn' tersebut, seperti misalnya dengan mengurasi sekitar 70 start-up pada sebuah acara yang diselenggarakan di Bali, beberapa waktu lalu.

"Dalam memfasilitasi ini, kita membuat yang namanya 'The Next Unicorn'. Jadi, beberapa teman juga ikut di Bali yang lalu, ada 70 start-up yang dikurasi. Karena, kita harus membuat agar ini bisa dijual di internasional, tidak lokal saja," kata Rudiantara.

"Saat itu, kami undang ada sekitar 60 venture capital yang mereka punya dana, tetapi tidak tahu start-up nya di mana, atau start-up di kita banyak, tapi tidak punya uang. Jadi, pemerintah memfasilitasi ini," ujarnya.

Diketahui, dalam dunia bisnis start-up, Unicorn adalah istilah yang digunakan bagi setiap perusahaan rintisan, yang belum melempar sahamnya ke publik dengan valuasi lebih dari US$1 miliar (sekitar Rp13 triliun).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya