Rupiah Menguat Terdongkrak Sentimen Positif Dalam Negeri

Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dolar AS di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada awal pekan ini. Sejumlah sentimen positif pun dinilai menjadi faktor pendorong penguatan tersebut.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Senin 22 Oktober 2018, dolar AS hari ini di perdagangan antar bank dibanderol Rp15.192. Rupiah menguat setelah pada akhir pekan kemarin ada di posisi Rp15,221 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia atau AAEI, Reza Priyambada memprediksi, hari ini rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp15.191 sampai Rp15.179 per dolar AS. 

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Dia mengatakan salah satu sentimen positif dari dalam negeri yang dongkrak nilai rupiah adalah adanya laporan Bank Indonesia soal pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir September 2018 sebesar 12,7 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 9,4 persen.

Di sisi lain, pergerakan EUR yang diperkirakan akan menguat seiring dengan akan tercapainya kesepakatan Brexit, diharapkan juga dapat dimanfaatkan Rupiah untuk kembali menguat.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

"Tapi tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar Reza dikutip dari analisisnya. 

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024