Ratusan Pengemudi Grab di Malang Hijrah Massal ke Gojek

Driver Grab Bike (Foto Ilustrasi).
Sumber :
  • GrabBike

VIVA – Ratusan driver atau pengemudi ojek berbasis aplikasi online Grab di Kota Malang, Jawa Timur, memutuskan pindah ke Gojek pada Senin, 3 Desember 2018. Mereka kecewa dengan aturan baru Grab karena bonus harian dari manajemen perusahaan makin hari makin menurun.

Mantan Bos Gojek Bikin Motor Listrik, Ini Bocoran Wujudnya

Pengemudi Grab mendatangi kantor perwakilan Gojek Malang di Jalan Laksamana Martadinata, Kota Malang. Mereka beramai-ramai ingin mendaftar Gojek karena menilai bonus dari Gojek lebih tinggi dibanding Grab.

"Soalnya insentifnya berubah turun drastis sejak satu minggu lalu. Skema berlian mengurangi pendapatan driver Grab. Saatnya kita kembali ke Indonesia, yaitu Gojek," kata Galang Anggriawan, seorang bekas pengemudi Grab yang pindah ke Gojek.

Sopir Taksi Online yang Todong Penumpang Wanita dan Minta Rp 100 Juta Ditangkap saat Tidur Pulas

Pendapatan yang dikeluhkan oleh pengemudi Grab adalah bonus untuk mencapai minimal Rp50 ribu: seorang pengemudi harus menghasilkan 200 berlian. Kemudian untuk mendapatkan bonus Rp80 ribu pengemudi wajib menghasilkan 265 berlian, untuk bonus Rp130 ribu menghasilkan 350 berlian, dan untuk menghasilkam Rp180 ribu harus menghasilkan 400 berlian.

"Untuk satu kali antar Grab Bike dapat 10 berlian dengan jarak tempuh 10 kilometer. Nah, kalau harus dapat bonus minimal yang Rp50 ribu itu harus menjalani 20 kali Grab-Bike," ujar Rizal, pengemudi lain.

Viral Curhat Penumpang Dipaksa Transfer Uang Rp100 Juta oleh Driver Taksi Online

Sedangkan untuk Grab-Food pengemudi mendapat 30 berlian, serta Grab Express mendapat 12 berlian. Alasan bonus kecil, membuat ratusan pengemudi Grab beralih ke Gojek. Sebab, bonus GoJek dianggap lebih besar dan menguntungkan bagi pengemudi.

"Kalau di Gojek besar: 20 kali antar-jemput dapat Rp80 ribu selesih Rp30 ribu dibanding Grab. Memang Grab lebih murah bagi penumpang tapi bonusnya juga murah bagi pengemudi," ujar Rizal.

Rizal menyebut, sebelum penerapan sistem bonus berlian, pengemudi Grab dalam sehari bisa menghasilkan Rp200 ribu. Namun, penghasilan pengemudi semakin menurun karena target mendapatkan bonus semakin tinggi.

"Dengan aturan berubah terus, kita dapat Rp100 ribu saja susah. Sangat sulit ini yang kami keluhkan," kata Rizal.

Menurut pengemudi Grab yang datang ke kantor perwakilan manajemen Gojek di Kota Malang, manajemen Gojek membuka 100 orang bagi pengemudi Grab yang akan pindah ke Gojek. Namun, manajemen Gojek Kota Malang enggan memberikan konfirmasi.

Seorang keamanan Gojek justru mendatangi dan meminta wartawan di lokasi untuk tidak melakukan aktivitas peliputan maupun mengambil gambar di sekitar lokasi kantor perwakilan Gojek Kota Malang.

"Kami tahu kalian ke sini mencari informasi, tapi hargai kami juga yang tidak mau dikonfirmasi. Kami minta tidak melakukan wawancara driver di area sini," ujar petugas keamanan itu. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya