Ada Pertemuan IMF-World Bank, Jumlah Kunjungan Wisman Turun

Turis di Bali.
Sumber :
  • dok.ist

VIVA – Jumlah wisatawan mancanegara atau wisman pada Oktober 2018, mengalami penurunan sebesar 5,74 persen secara bulanan atau month to month. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada periode itu jumlah kunjungan wisman sebanyak 1,29 juta, sedangkan pada September sebanyak 1,37 juta.

Wisman Melancong ke RI Maret 2024 Merosot 1,91 Persen Jadi 1.041.861 Orang

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, penurunan tersebut terjadi lebih karena faktor musiman (seasonality), karena tren kunjungan wisman pada Oktober memang terus mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.

"Jadi, lebih karena seasonality, pergerakannya sama dengan 2017 sebelumnya. Kalau pada Oktober, jumlah wisman turun, agak turun di November, dan nanti biasanya akan naik pada Desember, karena musim liburan," kata dia di kantornya, Senin 3 Desember 2018.

Melawan Aparat, Perampok Sadis Wisatawan Prancis di Karo Dihadiahi Timas Panas

Meski demikian, dia juga menyebutkan, jika dibandingkan secara tahunan atau year on year (yoy), jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2018 itu lebih tinggi dibanding jumlah wisman pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 1,16 juta. Kenaikannya mencapai 11,24 persen.

"Peningkatan terbesar year on year-nya terjadi di Bandara Ngurah Rai (Bali). Naiknya sekitar 50 ribuan wisman. Ini ada kaitannya dengan pertemuan tahunan World Bank dan IMF pada Oktober," ungkapnya.

Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan Bule Amerika Pelaku Penyekapan Balita di Bali

Pada periode itu, memang menurut data BPS, Bandara Ngurah Rai mengalami peningkatan sebesar 11,01 persen, yakni dari 464 ribu kunjungan menjadi 515 ribu kunjungan. Meski begitu, peningkatan terbesarnya terjadi di bandara Djuanda (Surabaya) yang mencapai 26,45 persen, yakni dari 20 ribu menjadi 25 ribu kunjungan.

"Di Djuanda, month to month-nya masih naik 4,07 persen. Sementara, year on year-nya masih naik jauh lebih tinggi sebesar 26,45 persen. Tetapi, jumlah wisman utama datangnya ke Bali, kemudian berikutnya ke Soekarno-Hatta yang naik 4,87 persen.

Dengan begitu, lanjut dia, secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2018, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami kenaikan sebesar 11,92 persen, yakni dari 11 juta wisman pada periode yang sama ditahun sebelumnya, menjadi 13 juta wisman.

"Lumayan bagus, tetapi kita masih perlu untuk terus menggerakkan promosi pariwisata, karena spot pariwisata di Indonesia luar biasa. Misalnya, dengan membuka kemudahan akses dari flight," kata Suhariyanto.

Berdasarkan kebangsaannya, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia, paling banyak berasal dari China, sebanyak 183,5 ribu kunjungan atau naik 14,20 persen, Malaysia 175,2 ribu kunjungan atau naik 13,56 persen, Timur Leste 144,9 ribu kunjungan atau naik 11,21 persen, Singapura 136,3 ribu kunjungan atau naik 10,55 persen, serta Australia 116,9 ribu kunjungan atau naik 9,04 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya