- VIVA.co.id/Yandi Deslatama
VIVA – Okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di kawasan Anyer, kabupaten Serang, Banten, pasca tsunami Selat Sunda hanya 10 persen.
"Malam tahun baru sekarang banyak hotel berubah melakukan istighosah," kata Ketua harian PHRI Banten Ashok Kumar saat ditemui di Anyer, Serang, Senin 31 Desember 2018.
Ashok mengaku tidak mengetahui, seberapa banyak konsumen hotel yang membatalkan liburannya di hotel wilayah Anyer.
Dia pun tidak bisa memaksa pengelola hotel melakukan refund atau pengembalian uang muka konsumen, untuk booking hotel saat tahun baru.
PHRI menurutnya, saat ini sedang fokus memulihkan kondisi wisata di Banten, usai porak poranda dihantam tsunami Selat Sunda pada Sabtu, 22 Desember 2018 silam. Peran serta para pihak terkait pun diharapkan.
"Kami minta kepada pemerintah pusat, kabupaten, provinsi itu lebih banyak melakukan kegiatan rapat-rapat di hotel, karena rapat itu tidak bisa ditunda, rekreasi bisa ditunda. Sehingga adanya perputaran orang di sini," ujarnya.
Kata Pengusaha Hotel Soal Pasal Kumpul Kebo di KUHP Baru yang Ancam Industri Perhotelan
Sebelumnya PHRI sudah sering kali memberikan masukan kepada pemerintah terkait potensi masalah yang akan timbul akibat aturan KUHP itu di lapangan dan kerap kali terjadi.
