Dirut BTN: Milenial Ingin Punya Rumah Tapak dengan Harga Terjangkau 

Hasil Riset Penyediaan Rumah PT Bank Tabungan Negara (BTN).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA – Housing Finance Center atau HFC, unit riset PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menggelar survei kebutuhan dan karakter generasi milenial terhadap keinginan memiliki rumah. 

Milenial dan Gen Z Diajak Menerapkan Gaya Hidup Ini

Survei ini digelar HFC terhadap 270 responden berusia 21-35 tahun yang dipilih dari wilayah padat penduduk, seperti Jabodetabek, Jawa Timur (Surabaya-Sidoarjo), dan Batam. 

Berdasarkan hasil survei, Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan, generasi milenial ingin memiliki rumah tapak dengan harga terjangkau. Selain itu, mereka ingin Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor selama 10-15 tahun serta cicilan yang sesuai dengan kemampuan. 

Kembangkan Kawasan Hijau, Lippo Cikarang Sudah Tanam 95.427 Pohon

"Produk KPR yang diinginkan milenial harus mudah dipahami, sesuai dengan kemampuan keuangan mereka serta harus sudah disiapkan atau dimulai sejak mereka duduk di bangku SMA atau perguruan tinggi lewat produk tabungan untuk KPR," ujar Maryono di Jakarta, Rabu 19 Juni 2019. 

Untuk menjembatani keinginan milenial itu, Maryono mengatakan, pihaknya menyediakan produk tabungan untuk KPR sesuai dengan fungsi intermediasi perbankan. BTN menyediakan produk tabungan untuk KPR yaitu Si Muda Rumahku, tabungan untuk pemilikan rumah bagi mahasiswa dan pemuda. 

Penyanyi Hizrah yang Sempat Viral Kini Sukses Jadi Milyarder di Bisnis Herbal

Selain itu, ada produk KPR Gaess, yaitu produk KPR yang dikemas dengan KPR Zero yang memiliki fitur kemudahan bagi milenial, seperti cuti cicilan hingga 2 tahun serta persyaratan yang mudah di antaranya debitur harus berusia 21 hingga 30 tahun. 

Syarat lainnya adalah memiliki pendapatan atau gaji tetap dan minimal sudah bekerja satu tahun di perusahaan yang sama dan mendaftarkan aplikasi KPR Gaess di laman www.btnproperti.co.id

"Sejak diluncurkan pada Oktober tahun lalu hingga Mei tahun ini, kredit yang disalurkan lewat KPR Gaess mencapai Rp6,9 triliun. Adapun dari Januari hingga Mei tahun ini KPR Gaess mencatat outstanding kredit sebesar Rp3,83 triliun dan ditargetkan bisa mencapai Rp7 triliun hingga akhir 2019,” kata Maryono.

Di satu sisi, Maryono mengakui dengan kenaikan BTN House Price Index atau BTN HPI, masih banyak pihak yang berharap pemerintah tetap berhasil mengurangi backlog atau kurangnya pasokan perumahan. 

Untuk itu, Maryono menilai diperlukan sejumlah terobosan baik dari sisi permintaan maupun pasokan. 

“Generasi milenial akan menjadi tulang punggung dari perekonomian bangsa, karena akan mendominasi sekitar 34 persen dari populasi penduduk Indonesia pada 2020. Sehingga seluruh stakeholder bidang properti harus menyelaraskan strategi serta kebijakan dengan kebutuhan dan karakter generasi milenial,” tutur Maryono.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya