Menko Darmin Siap-siap Inflasi 2019 Bisa Sentuh Empat Persen

Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, perkembangan inflasi Juni, yang sebesar 0,55 persen, dengan kumulatif Januari-Juni 2019, sebesar 2,05 persen dan secara tahunan 3,28 persen, perlu untuk diwaspadai.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

Menurutnya, jika besaran inflasi tengah tahun tersebut dibiarkan terus merangkak naik pada bulan-bulan ke depannya, bukan tidak mungkin inflasi keseluruhan tahun ini menyentuh batas atas target inflasi yang dipatok pemerintah sebesar 3,5 persen plus minus satu persen.

"Memang harus dilakukan sekarang-sekarang ini, kalau sudah bulan Oktober terlambat. Kalau enggak bisa diturunkan, bisa di atas empat (persen), bisa-bisa," kata dia, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin 1 Juli 2019.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Meski demikian, Darmin mengaku pemerintah tidak akan tinggal diam untuk mengendalikan inflasi tersebut. Apalagi, inflasi hingga tengah tahun ini masih ditopang oleh perkembangan harga di kelompok pengeluaran bahan makanan, sehingga lebih bisa dikendalikan.

"Inflasi itu kan bisa diturunkan, bedanya dengan yang lain, bisa naik sekarang, tapi turun nanti. Artinya, harus ada upaya sungguh-sungguh supaya dia tetap di 3,5 persen, karena kalau enggak akan di atas empat," paparnya.

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Fokus utama pengendalian inflasi untuk setengah bulan terakhir pada 2019, dikatakannya, akan diupayakan pada komponen inflasi harga-harga bergejolak (volatile price), seperti harga bahan makanan.

Sebagai informasi, inflasi harga bergejolak pada Juni 2019, sebesar 1,70 persen, dengan andil terhadap inflasi mencapai 0,35 persen. Sementara itu, inflasi inti sebesar 0,38 persen dengan andil sebesar 0,22 persen. Sedangkan harga yang diatur pemerintah, alami deflasi 0,09 persen dengan andil 0,02 persen.

"Artinya, harus ada upaya-upaya pengendalian. Bukan di sektor administered price lah, tetapi di harga pangan bergejolak," tutur Darmin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya