Sri Mulyani Sebut Upaya Jaga Stabilitas Rupiah Banyak Tantangan

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan, pemerintah terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Namun, upaya yang dilakukan pada saat pandemi Covid-19 itu dihadapkan pada banyak tantangan.

Rupiah Menguat Pagi Ini Terdorong Optimisme Ekonomi RI Bakal Tumbuh di Atas 5 Persen

Sri Mulyani menjelaskan bahwa stabilitas nilai tukar itu juga turut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi domestik. Ditambah lagi dengan lemahnya permintaan dan perekonomian global, serta kurangnya daya saing ekonomi dan produk domestik, sehingga menyebabkan timbulnya tekanan terhadap neraca perdagangan.

"Dan memperbesar defisit neraca transaksi berjalan, seperti yang telah terjadi khususnya di tahun 2018," kata Sri Mulyani di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, Kamis 18 Juni 2020.

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

Sri Mulyani mengatakan, lemahnya permintaan global tidak hanya menyebabkan turunnya permintaan atas produk-produk ekspor Indonesia, tapi juga pada penurunan harga-harga komoditas ekspor unggulan domestik.

"Di sisi lain, perekonomian domestik yang tengah giat melakukan akselerasi pembangunan infrastruktur, telah menyebabkan tingginya kebutuhan impor barang-barang modal dan kebutuhan pembangunan infrastruktur lainnya," ujar Sri Mulyani.

Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Apalagi, ke depannya, Sri Mulyani juga memastikan bahwa perekonomian Indonesia masih akan menghadapi tantangan, perihal adanya ancaman perang dagang.

Kondisi itu masih ditambah lagi dengan belum pulihnya pertumbuhan ekonomi global, yang secara langsung maupun tidak akan dapat mengurangi intensitas perdagangan yang akan dilakukan negara-negara di dunia.

"Dan tentunya hal-hal ini akan dapat menghambat perbaikan kinerja neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan Indonesia, yang juga berimplikasi pada pelemahan nilai tukar rupiah," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya