Pesan Khusus Jokowi untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Presiden Jokowi rupanya banyak menitipkan pesan kepada Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang baru dibentuk. Selain mengawal anggaran, Komite dibebankan untuk memberi perhatian lebih ke delapan provinsi yang tingkat penularan Corona masih tinggi.

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Temui Presiden Jokowi di Istana

Hal itu dikatakan Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional yang juga Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

“Komite diminta beliau untuk memberikan prioritas ke bidang kesehatan dan delapan provinsi utama, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua," kata Budi, Rabu, 29 Juli 2020.

Kata Istana soal Kabar Jokowi Bakal Anugerahkan Satyalencana ke Gibran dan Bobby

Baca juga: Akad KPR BTN Anjlok Meskipun Permintaaan Naik di Bulan Juni

Budi menuturkan, yang tak kalah penting pesan Kepala Negara adalah supaya Komite memantau dan merancang kebijakan ekonomi, khususnya di kuartal III. Pesan itu sebetulnya kerap disampaikan Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan. Pada kurun waktu Juli – September mendatang diharapkan pertumbuhan ekonomi negara membaik dibanding periode sebelumnya.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Dalam waktu dekat, menurut Budi, insentif kredit dengan bunga ringan dan bantuan modal kerja diberikan kepada para pedagang kecil secara bertahap. Menurut dia, ekonomi pada kuartal III atau hingga September penting untuk dijaga.

“Satgas ekonomi diberikan pesan khusus oleh beliau agar bisa menjaga pertumbuhan ekonomi terutama di Kuartal III sampai September penting sekali dijaga agar pertumbuhan diusahakan sebisa mungkin positif,” katanya.

Mantan bos Bank Mandiri itu juga menerangkan, pihaknya bakal memantau tata penyaluran bantuan dan kredit sampai satu bulan ke depan. Ia berharap, dorongan ekonomi ini dapat mengungkit perekonomian negara, terlebih masyarakat yang terkena dampak selama pandemi. “Kami akan monitor ketat pelaksanaannya dalam 2 sampai 4 minggu ke depan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya