Ekonomi Indonesia Terpukul, Wakil Ketua DPR: Push Serapan Anggaran

Direktur Hukum dan Advokasi BPN Prabowo-Sandi, Sufmi Dasco Ahmad
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur

VIVA – Kondisi perekonomian Indonesia saat ini dinilai tidak dalam keadaan yang baik. Pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia -5,32 persen secara tahunan dan jika terus memburuk bukan tak mungkin Indonesia akan mengalami resesi ekonomi.

Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Ekonomi Sirkular

Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad merespons terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Dalam kondisi sekarang, Dasco meminta pemerintah agar berhati-hati mengambil kebijakan ekonomi agar kondisi ekonomi Indonesia tidak semakin terpuruk.

"Dalam kondisi seperti sekarang ini, pemerintah memang harus lebih hati-hati dalam membuat kebijakan-kebijakan ekonomi," kata Dasco di gedung DPR, Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2020

Selandia Baru Umumkan Negaranya Kini Memasuki Resesi

Dasco meminta, pemerintah untuk terus memaksimalkan serapan anggaran di pemerintah pusat dan daerah agar roda perekonomian Indonesia dapat terus bergerak. Dengan demikian sedikit demi sedikit, menurut dia, kondisi ekonomi akan semakin membaik 

"Pemerintah harus juga mem-push serapan anggaran, hal itu agar ekonomi bergerak di kementerian-kementerian dan juga serapan anggaran di pemda-pemda itu sangat penting juga supaya ekonomi di pusat maupun daerah terus bergerak, agar situasi yang ada bisa agak membaik," ujar Dasco.

Jokowi: Sudah Banyak Negara Masuk Jurang Resesi, Kita Patut Bersyukur

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 negatif hingga 5,32 persen secara tahunan. Kondisi ini dinilai tidak terlepas dari tekanan ekonomi akibat penyebaran pandemi COVID-19 yang melanda berbagai negara. 

Akibat hal tersebut, konsumsi rumah tangga hingga investasi menurut drastis. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 ini juga dinilai terendah atau yang terparah sejak 1999 lalu.

Baca juga: Keluarga Sitinjak dan Silaban Tinggal di Kandang Ayam di NTT, Sedih
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya