Sinyal Resesi? Menkeu Sri Perkirakan Ekonomi RI Kuartal III Minus 2%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber :

VIVA – Sinyal resesi ekonomi akan terjadi di Indonesia semakin menguat. Sebab, ekonomi RI diperkirakan Pemerintah akan minus atau terkontraksi dua kuartal berturut-turut secara tahunan.

Selandia Baru Umumkan Negaranya Kini Memasuki Resesi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan mengungkapkan ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2020 diperkirakan berada dikisaran  minus 2 persen hingga nol persen secara tahunan.

Artinya, RI masuk ke jurang resesi secara teknikal karena pada Kuartal II-2020 sudah terkontraksi hingga -5,32 persen secara tahunan.

Jokowi: Sudah Banyak Negara Masuk Jurang Resesi, Kita Patut Bersyukur

Baca juga: Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi 2020 Paling Rendah Minus 1,1 Persen

"Indikator Juli kita lihat kuartal III downside risk nya tetap menunjukkan risiko yang nyata. Jadi kuartal III kita outlook-nya antar 0 hingga -2 persen," kata dia saat konferensi pers, Selasa, 25 Agustus 2020.

Inggris hingga Jepang Resesi, Ekonom Ungkap Dampaknya bagi Indonesia

Dengan catatan tersebut, Sri memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun hanya akan tumbuh 0,2 persen. Kemudian perkiraan terburuknya mencapai -1,1 persen.

"Kuncinya konsumsi dan investasi. Kalau itu masih di negative zone, meski pemerintah sudah all out dari sisi belanjanya akan sangat sulit masuk dalam zona netral atau nol pada tahun ini," papar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menekankan bahwa pemerintah akan betul-betul memantau kinerja investasi dan konsumsi pada Kuartal III dan IV. Sehingga pemerintah bisa menghasilkan kebijakan antisipatif.

"Makanya pak presiden kan minta beberapa menteri untuk fokus melihat pada indikator investasi karena kuartal II kemarin kontraksinya cukup dalam. Kita harap di kuartal III dan IV mulai pulih paling tidak mendekati nol persen," tutur Menkeu Sri Mulyani. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya