Sukses Membangun Bisnis, Kekayaan Jakob Oetama hingga Puluhan Triliun

Jakob Oetama hadir dalam HUT ke-50 Harian Kompas
Sumber :
  • Obituari Kompas

VIVA – Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama meninggal dunia pada hari ini, Rabu, 9 September 2020. Mantan wartawan dengan sederet penghargaan nasional dan internasional tersebut merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. 

Fakta-fakta Anggota TNI Tersambar Petir di Depan Mabes Cilangkap, 1 Meninggal Dunia

Mengutip daftar orang terkaya di Indonesia versi Global Asia, Jakob Oetama pada 2018 memiliki harta kekayaan sebesar US$1,65 miliar atau setara Rp24,25 triliun jika kurs Rp14.700 per dolar AS berasal dari jaringan bisnisnya di sektor media, perhotelan, hingga toko buku. Namun data 2020 belum diketahui jumlah pastinya, apakah berkurang atau bertambah total kekayaannya.

Baca juga: Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Wafat Jadi Trending di Twitter

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Dengan kekayaannya tersebut, Jakob ditempatkan di urutan ke-21 sebagai orang terkaya di Indonesia pada 2018. Kompas Gramedia Group sendiri memiliki bisnis inti di sektor informasi, komunikasi and edukasi.

Sedangkan bisnis hotelnya dilakukan melalui jaringan Hotel Santika, real estat melalui PT Permata Media Land, produksi kertas melalui PT Graha Kerindo Utama dan travel melalui PT Ina Media Wisatamas.

Jokowi Datang Melayat ke Mooryati Soedibyo, Ikut Salat Jenazah

Melalui jaringan bisnis medianya, Jacob mendapat Asia Communication Award pada 2013 dari Asian Media Information and Communication Centre (AMIC). Penghargaan diserahkan oleh Chairman AMIC kala itu, Dr Ang Peng Hwa dalam acara The 22nd Annual AMIC Conference.

Pada tahun yang sama, Jakob juga mendapat penghargaan dari Asian Publishing Convention. Dia dianggap sebagai tokoh berdedikasi dan berprestasi dalam mengembangkan media. Penghargaan Lifetime Award diserahkan perwakilan komite Asian Publishing Convention kala itu Cyril Pereira.

Penghargaan terakhir yang diterimanya adalah Penghargaan Achmad Bakrie XVII pada 2019. Jakob Oetama dinilai bisa mengembangkan sistem jurnalisme yang memungkinkan bertahan di era pemerintahan otoriter masa lalu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya