- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Harga emas internasional dibuka naik pada perdagangan Rabu pagi. Hal itu disebabkan oleh data suram dari konsumen dan perumahan Amerika Serikat sehingga mendorong harapan adanya stimulus lebih lanjut guna memulihkan ekonomi dari dampak COVID-19.
Dilansir dari CNBC pada Rabu 23 Desember 2020, harga emas di pasar spot tercatat naik sebesar 0,2 persen menjadi di level US$1.863,83 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS tercatat turun sebesar 0,1 persen ke level US$1.868,10 per ons.
Selain itu, naiknya emas juga didorong isu virus corona baru yang ada di Inggris Raya sehingga menyebabkan beberapa negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka. Sehingga para pembuat obat berebut untuk menguji vaksin COVID-19.
Disamping itu, jumlah kasus infeksi COVID-19 secara mingguan terus naik ke level tertinggi sejak pandemi dimulai. Bahkan, di Amerika Serikat melaporkan jumlah kasus terbanyak untuk satu negara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Emas Antam
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp966 ribu per gram. Harga emas Antam itu turun Rp4.000 per gram jika dibandingkan dengan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp852 ribu per gram, atau turun Rp4.000 per gram dari perdagangan kemarin.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,60 juta, 10 gram Rp9,15 juta, 25 gram Rp22,76 juta, dan 50 gram Rp45,44 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp90,81 juta, 250 gram Rp226,76 juta, dan emas 500 gram Rp453,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp533 ribu dan 1.000 gram senilai Rp906,6 juta.
Kemudian, Antam juga mencatat untuk emas ukuran 0,5 gram, satu gram, dua gram, tiga gram, lima gram dan 100 gram hari ini tidak tersedia di butik Logam Mulia. (ren)
