Kawasan Industri IWIP di Maluku Utara Mampu Serap 11 Ribu Tenaga Kerja

Kawasan industri IWIP di Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Sumber :

VIVA – Dalam hal investasi, Indonesia menjadi salah satu negara yang tidak menutup pintu dengan masuknya investasi asing. Bahkan, berdasarkan hasil survey yang dihimpun Bank Dunia dalam laporan Global Investment Competitiveness Report 2019/2020, disebutkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara yang paling banyak dilirik oleh investor asing.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Masuknya investasi asing di Indonesia memang bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia menjadi negara yang terus diproyeksikan oleh dunia internasional menjadi negara dengan ekonomi yang kuat dan besar dalam beberapa tahun kedepan. 

Melihat potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut, maka tidak heran Indonesia akan mulai dibanjiri nilai investasi yang tidak sedikit. 

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Salah satu investasi asing yang mulai berjalan di Indonesia yaitu PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT. IWIP). PT IWIP sendiri merupakan Kawasan Industri terpadu pengolahan logam berat yang  terletak di Lelilef, Weda, Halmahera Tengah Maluku Utara. Didirikan pada 30 Agustus 2018, kehadiran PT IWIP di Indonesia sampai saat ini pun dinilai mampu menyerap belasan ribu tenaga kerja Indonesia. 

Ir. Ridwan G.P Hasan, selaku Kepala Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  Provinsi Maluku Utara pun membenarkan hal tersebut.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

“Seperti diketahui bahwa dampak investasi asing, khususnya keberadaan PT IWIP  Halmahera Tengah, terhadap pembangunan daerah memang luar biasa  mengalami perubahan khususnya dibidang Ketenagakerjaan. Hal ini terbukti  dengan tingginya penyerapan Tenaga Kerja yang ada di areal pembangunan  Industri dan areal penyangga lainnya seperti Kabupaten Halmahera Timur dan  Tidore Kepulauan. Penyerapan Tenaga Kerja yang cukup signifikan ini sudah berada pada kisaran  11.000 Tenaga Kerja,” jelasnya seperti dikutip dalam hasil rilis yang diterima tim VIVA, (27/01). 

PT. IWIP sendiri membuka berbagai lowongan pekerjaan untuk menunjang pembangunan proyek konstruksi dan produksi smelter, beberapa diantaranya yaitu untuk posisi Operator Dump Truck 10 Bola, Operator Excavator, Operator Loader, dan General  Worker (Pekerja Umum) sangat dibutuhkan dalam jumlah yang besar. 

Di sisi lain, Ignatius Warsito, Direktur Perwilayahan Industri, Kementerian Industri pun menyampaikan bahwa masuknya investasi asing ke Indonesia juga bisa memberikan beberapa benefit bagi Indonesia.

“Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang sangat besar namun tidak memiliki teknologi yang advance dan kemampuan untuk menciptakan value-added pada sumber daya itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dengan investasi asing baik dalam bentuk pertukaran teknologi, capital, human resources untuk pemanfaatan sumber daya alam Indonesia untuk kesejahteraan bangsa,” terang Ignatius kepada tim VIVA pada Rabu (27/01). 

Selain itu, Ignatius juga menjelaskan bahwa Industri smelter nikel seperti di IWIP merupakan industri baru yang memiliki banyak potensi hilirisasi dalam pohon industri di Indonesia.

"Mulai dari baterai, hingga mobil tanpa kendali. Tambahan, industri-industri pendukungnya merupakan pengembangan dari produk utama nikel. Industri seperti ini yang kami cari, yang dapat membangkitkan pengembangan industri lainnya sehingga potensi sumber daya alam yang begitu besar dapat dinikmati masyarakat sekitar,” terangnya.

Sedangkan untuk nilai investasi PT IWIP di Indonesia, menurut Ignatius mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dan membantu menggeliatkan roda ekonomi di Provinsi Maluku Utara.

“Sampai saat ini, realisasi investasi PT. IWIP mencapai 1,476 T dan menyerap tenaga kerja mencapai 11.000 orang. Hal ini tentunya sedikit banyak turut memberikan andil dalam menggeliatkan roda ekonomi di Provinsi Maluku Utara, khususnya di Kabupaten Halmahera Tengah,” katanya.

Pertumbuhan PDRB Provinsi Maluku Utara di Triwulan II 2020, kata Ignatius, juga menunjukan terdapat kenaikan di sektor industri pengolahan sebesar 60,49 %. “Sedangkan  untuk jangka panjangnya, kawasan ini direncanakan berinvestasi mencapai US$ 10 miliar,” tambahnya.

Meski masuknya investasi asing dinilai mampu membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Ridwan juga menegaskan adanya jaminan kesejahteraan bagi Pekerja, khususnya kepastian hak normatif yang  terjamin dan kepastian perlindungan Keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja.

“Kami harapkan dibarengi dengan kualitas, berupa jaminan kesejahteraan bagi mereka (Pekerja), khususnya kepastian hak normatif yang terjamin dan kepastian perlindungan Keselamatan dan Kesehatan dalam bekerja,  yang efek dan dampaknya pasti langsung dirasakan keluarga dan kerabat mereka  di Rumah. Tidak adanya kekhawatiran terjadinya PHK sepihak, adanya transparansi serta penegakan aturan yang tidak diskriminatif,” ujarnya. 

Selain itu, Ridwan juga menjelaskan perlu adanya komitmen jangka panjang antara Pemerintah Daerah dengan investor yang juga memperhatikan keberadaan masyarakat sekitar. 

“Disamping itu  kegiatan non formal berupa bantuan serta pemberdayaan Masyarakat baik itu  program langsung atau pun Program Pemberdayaan Masyarakat melalui CSR, tetap juga harus berjalan guna menjaga keseimbangan perhatian perusahaan di  tengah masyarakat areal Industri (Lingkar Tambang),” kata Ridwan.

Tidak hanya itu, Ridwan juga memastikan Dinas Tenaga Kerja Provinsi Maluku Utara sebagai pembina regulator Ketenagakerjaan di daerah tetap mengawal kepastian penegakan hukum  ketenagakerjaan agar perusahaan tetap menjalankan aktivitasnya sesuai  peraturan perUUan yang berlaku.

“Dengan mengutamakan prinsip pembinaan dan  penegakan hukum (jika diperlukan), dan terbukti kerjasama yang baik dan  keinginan perusahaan melaksanakan aktivitasnya sesuai hukum Ketenagakerjaan di Indonesia, dan memastikan bahwa perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi  Daerah yang tujuan utamanya mensejahterakan masyarakat.”

Untuk diketahui, dalam melakukan perekrutan karyawan, Tim Human Resources Development (HRD) di Kawasan IWIP, juga aktif  melakukan program training gratis yang ditujukan bagi calon pencari kerja yang belum mempunyai pengalaman  bekerja di sektor industri dan belum mempunyai keahlian (skill), program training ini diutamakan bagi para pencari kerja yang berasal dari provinsi Maluku Utara, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan  dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia di wilayah sekitar Kawasan Industri dan provinsi Maluku  Utara pada umumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya