Survei BI: Penyaluran Kredit Tumbuh Tinggi di Kuartal II-2021

Bank Indonesia
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Hasil survei perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan penyaluran kredit baru akan tumbuh tinggi pada kuartal II-2021. Sementara itu, untuk kurtal I-2021 diperkirakan telah memasuki zona positif.

Fakta, Produk Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju

Pada kuartal I, penyaluran kredit baru diperkirakan tumbuh positif terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 30,4 persen secara kuartalan. Semua jenis kredit terpantau tumbuh.

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan tertinggi pada kredit konsumsi dengan SBT 56,1 persen, diikuti oleh kredit modal kerja dan kredit investasi dengan SBT masing masing sebesar 19,7 persen dan 5,4 persen.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

"Namun demikian, penyaluran kredit baru untuk jenis modal kerja diindikasi tumbuh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan tertulis, Rabu, 21 April 2021.

Pada kuartal II-2021, secara kuartalan, kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya. Terindikasi dari SBT prakiraan permintaan kredit baru
pada kuartal II 2021 sebesar 93,3 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya 30,4 persen.

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

"Prakiraan pertumbuhan tersebut mengindikasikan kinerja pembiayaan yang semakin membaik pada kuartal II 2021," tutur Erwin.

Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru kuartal II-2021 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi, dan kredit konsumsi. Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah atau apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh penyaluran kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

"Sejalan dengan prakiraan meningkatnya pertumbuhan kredit baru, kebijakan penyaluran kredit pada kuartal II-2021 diprakirakan tidak seketat periode kuartal sebelumnya," tuturnya.

Tidak ketatnya kebijakan penyaluran kredit ini terindikasi dari terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 2,8 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan 4,0 persen pada kuartal sebelumnya.

Secara keseluruhan responden memprakirakan kredit 2021 tumbuh positif sebesar 6 persen secara tahunan, berbeda dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit 2020 sebesar -2,4 persen secara tahunan.

Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 2021 diprakirakan melambat dari tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT prakiraan penghimpunan DPK 2021 sebesar 77,7 persen, lebih rendah dibandingkan 88,0 persen pada tahun sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya