Pelaku Usaha Diwanti-wanti, 30% Indikator SDGs Perlu Perhatian Khusus

Gedung Bappenas / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Pemerintah Indonesia telah menargetkan untuk mencapai 17 tujuan besar dan 169 target Sustainable Development Goals di tahun 2030. Untuk mencapai visi tersebut, target pencapaian ini juga telah diadopsi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional di tahun 2020-2024. 

Pengacara Panji Gumilang Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun

Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengingatkan, tanpa disadari tahun ini memasuki dekade terakhir dalam memenuhi target SDGs di tahun 2030. Sejak, ditetapkan dengan Peraturan Presiden Nomor 59 tahun 2017, tentang SDGs. 

"Dari total 280 indikator, sekitar 52 indikator SDGs sudah  mengalami kemajuan. Sisanya 18 persen indikator sudah membaik, tapi masih ada 30 persen indikator yang perlu perhatian khusus," papar Arifin dalam telekonferensi, dikutip Jumat, 28 Mei 2021.

Soroti Predikat Kemiskinan di Brebes, Paramitha: Pemda Harus Perhatikan 3 Hal Ini

Baca juga: ASN Berbodong-bondong Ajukan KPR Tapera, Akad Perdana di Lampung

Untuk mencapai visi besar tersebut lanjutnya, Pemerintah tidak mungkin melakukannya sendiri. Pencapaian SDGs menjadi tanggung jawab dan pekerjaan bersama bagi seluruh pihak termasuk akademisi, masyarakat dan sektor swasta. 

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

"Tren praktik usaha yang lebih bertanggungjawab dan berkelanjutan, dengan memperhatikan tidak hanya aspek ekonomi. Tapi juga aspek sosial dan lingkungan menjadi semakin relevan untuk menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini." 

Tren bisnis berkelanjutan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat juga telah berkembang di dunia. Sebuah lembaga nirlaba, B Lab yang mengkampanyekan bisnis untuk kebaikan memperkenalkan sertifikasi B Corporation (B Corp) sejak 2007. 

Sertifikasi B Corp diberikan kepada perusahaan yang mampu membuktikan bahwa bisnis prosesnya mulai dari rantai pasok, sistem operasional hingga operasional bisnisnya dapat memberi dampak positif dan nilai tambah bagi masyarakat, lingkungan, pelanggan dan juga karyawan. 

Juru bicara B Corp Community Indonesia Priscilla Henriette menjelaskan, B Corp merupakan sebuah gerakan yang bertujuan menjadikan bisnis sebagai kekuatan untuk membawa dampak positif. 

“Melalui B corp kita menjadi  bagian dari gerakan global yang membuat kita saling mengenali satu sama lain. Tidak hanya bekerja sendiri dan bersama akan membawa dampak yang lebih besar," paparnya. 

Salah satu perusahaan yang memperoleh sertifikasi B Corp sejak 2018 adalah Danone-Aqua. Menurut Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo, pihaknya sebagai sebuah produk berkomitmen untuk melakukan bisnis berkelanjutan.

Menurut Karyanto, saat ini sudah ada gerakan bagaimana perusahaan tidak hanya bertanggungjawab pada shareholder tetapi juga bertanggung jawab kepada semua stakeholder. Stakeholder tersebut lebih dari pemegang saham, yang diantaranya adalah masyarakat di sekitar pabrik beroperasi, Pemerintah, lembaga penelitian atau univeritas. 

"Danone secara global memiliki ambisi untuk seluruh perusahaannya tersertifikasi B Corp pada 2025. Sampai saat ini telah lebih dari 50 persen Bisnis Danone telah tersertifikasi B Corp. Kami berupaya untuk dapat menjadi yang terbaik untuk dunia dan memberikan dampak positif di seluruh rantai operasional kami" tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya