- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG melemah 8 poin atau 0,14 persen di level 6.059 pada pembukaan perdagangan Jumat, 18 Juni 2021.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan pelemahannya di akhir pekan ini.
"Setelah sebelumnya saham-saham pada sektor energi dan barang konsumsi primer memimpin pelemahan," kata Lanjar dalam riset hariannya, Jumat 18 Juni 2021.
Baca juga: Kabareskrim Polri Keluarkan Telegram Berantas Pinjol Ilegal
Lanjar mengatakan, keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di level 3,5 persen, sesuai ekspektasi pasar di saat sinyal taper tantrum dan prospek suku bunga The Fed kian memanas pasca pertemuan FOMC.
Secara global, prospek suku bunga Amerika Serikat yang dinaikkan lebih cepat dari ekspektasi, menjadi salah satu faktor pelemahan saham-saham di Eropa.
The Fed menargetkan kenaikan suku bunga dua kali pada tahun 2023, yang maju dari rencana sebelumnya di tahun 2024. Selain itu, The Fed juga memberikan sinyal adanya pembahasan rencana pemangkasan pembelian obligasi.
Secara teknikal, IHSG terkonfirmasi break out MA5 dan menutup gap yang terbentuk di pekan lalu. Indikator stochastic dan RSI bergerak bearish momentum, dan MACD terlihat divergence negatif.
"Dengan histogram memberikan signal pelemahan lanjutan di akhir pekan, dengan support resistance 6.006-6.082," ujarnya.
Selain itu, Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni ACES, ANTM, BBTN, BSDE, JSMR, LSIP, WIKA.
