PP Properti Percepat Bayar Utang Obligasi Rp923 M hingga Juni 2021

Maket apartemen PT PP Properti Tbk.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – PT PP Properti Tbk (PPRO) kembali mempercepat pembayaran atas utang Obligasi berkelanjutan I PP Properti Tahap I Tahun 2018. Utang tersebut senilai Rp523 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2021.

China di Asia: Kehadiran Rentenir di Negara-negara Berkembang

Direktur Keuangan, Deni Budiman mengungkapkan, sebelumnya, PP Properti juga telah melakukan percepatan pembayaran Obligasi senilai Rp400 miliar pada 29 Juni lalu. Atas utang Obligasi I PP Properti Tahun 2016 Seri B yang jatuh tempo pada tanggal 02 Juli 2021.

"Sehingga total percepatan pembayaran obligasi yang sudah dilakukan Perseroan senilai Rp923 miliar," ujar Deni dikutip dari keterangannya, Sabtu, 3 Juli 2021.

Codeblu Belum Bayar Utang Rp500 Juta, Aline Adita Ancam Bakal Sita Asetnya

Baca juga: Muhammadiyah Imbau Dana Qurban Dialihkan Bantu Korban COVID-19

Dia menjelaskan, perseroan telah mengalokasikan dana untuk melaksanakan pembayaran atas pokok utang dan bunga obligasi jatuh tempo di bulan Juli 2021. Sehingga, pembayaran bisa dipercepat.

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

“Dana tersebut sudah dibayarkan kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) senilai Rp400 miliar tanggal 29 Juni 2021 dan senilai Rp523 miliar pada tanggal 30 Juni 2021.” tutur Deni.

Lebih lanjut menurutnya, di era pandemi ini perseroan berupaya untuk adaptif melakukan pengembangan produk sejalan dengan kebijakan work from home (WFH). Sesuai yang dianjurkan oleh Pemerintah dan hal tersebut sudah menjadi trend bisnis saat ini.

Seiring dengan permintaan pasar yang relatif cukup tinggi mengenai rumah tapak, tahun 2021 perseroan telah melakukan launching product Landed House di kawasan Cibubur, Depok. Hal tersebut diharapkan menjadi pendukung kinerja keuangan Perseroan kedepannya.

Sementara itu, trend penggunaan internet meningkat cukup tinggi dan ditambah keadaan sosial yang serba dibatasi membuat industri bisnis mengalami perubahan model pemasarannya. Karena itu, perseroan lebih memaksimalkan strategi digital marketing untuk melakukan kegiatan pemasaran.

"Melalui pemanfaatan beberapa platform yang dimiliki," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya