PPKM Diperpanjang, Pedagang Rebus Batu dan Kibarkan Bendera Putih

Pedagang di Banten rebus Batu.
Sumber :
  • Yandi D/VIVA.

VIVA – Perwakilan pedagang dan pengelola cafe di Kota Cilegon, Banten, merebus batu dan mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah atas perpanjangan PPKM Level 4 yang dilakukan pemerintah pusat. Pembatasan guna menekan angka COVID-19 itu diketahui sudah berlaku sejak 03 Juli dan terus diperpanjang hingga 09 Agustus 2021 mendatang.

Warga Bireuen Pasang Bendera Bulan Bintang di Kantor Polsek Samalanga Aceh

Menurut para pedagang dan pemilik cafe, kebijakan Pemerintah saat ini tidak berpihak kepada rakyat kecil dan tak ada lagi solusi dalam mencari nafkah agar dapur tetap ngebul.

"Salah satu bentuk kita tidak bisa masak apa-apa lagi di rumah karena kebijakan Pemerintah. PPKM tidak berpihak kepada kami, pedagang, karena sudah tidak ada jalan keluar. Mungkin cuma ini yang bisa kita gunakan," kata Irfan Hidayat, perwakilan pedagang, ditemui di depan Caldera Cafe, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten, Selasa, 3 Agustus 2021.

Sikap Nasdem Soal Relawan Anies yang Kecewa dan Turunkan Bendera Nasdem di Markas AMIN

Baca juga: Asosiasi Pialang Asuransi Lantik 8 Kelompok Subjek Ahli, Ini Tugasnya

Dalam menggelar aksi merebus batu, perwakilan pedagang mengenakan kaos hitam dan membentangkan kain putih di depan Caldera Cafe, ada juga bendera kuning. Menurut Irfan, pakaian hitam dan bendera yang dikibarkan, sebagai simbol menyerahnya pedagang atas kebijakan PPKM Darurat dan matinya dapur mereka.

Bendera Partai Nasdem di Markas Amin Diturunkan Relawan, Ada Apa?

"Pendapatan kita cuma Rp30 ribuan sehari. Menurut kami, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sudah tidak lagi kami rasakan. Kita berduka, tidak ada yang memperhatikan," terangnya.

Meski ada bantuan yang diberikan, baik sembako maupun Bantuan Sosial Tunai (BST), tidak mampu membuat pedagang dan pemilik cafe bertahan menghadapi Pandemi COVID-19 dan badai ekonomi.

Mereka berharap Pemerintah pusat peka terhadap jeritan pedagang kecil dan masyarakat lapisan bawah yang hidupnya makin teehimpit. Pelaku usaha kecil, terutama cafe berharap ada solusi agar usaha mereka tetap berjalan dan tidak gulung tikar.

"Tolong lah, pemerintah peka terhadap pedagang di lapangan, apapun redaksinya nanti tidak ada solusi buat kita. Kita coba berdikari, tapi di batasi, coba cari solusi bukan menutup. Banyak teman-teman pengusaha yang tutup, gulung tikar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya