Kasus COVID-19 Turun Signifikan Bikin Kuat Rupiah

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menurun signifikannya kasus harian COVID-19 di Indonesia yang kini berkisar di bawah 10.000 kasus jadi angin segar bagi perekonomian nasional. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pagi ini pun bergerak menguat.

Mendag Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Pelemahan Rupiah

Rupiah dibuka menguat 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.393 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.413 per dolar AS.

"Penguatan rupiah terhadap dolar AS berpeluang berlanjut hari ini dengan bertahannya sentimen positif terhadap aset berisiko di pasar dan isu tapering yang mereda," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa, 24 Agustus 2021.

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Baca juga: Heboh Tes SKD CASN 2021 Digelar Mulai 2 September 2021, Ini Kata BKN

Adapun data terakhir kurs tengah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia berada di level Rp14.415 per dolar AS. Menguat dari hari sebelumnya di level Rp14.464 per dolar AS.

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran

"Penguatan rupiah juga akan didukung oleh PPKM yang sudah diturunkan di beberapa daerah pusat ekonomi. Seperti Jabodetabek, Surabaya, dan kabupaten/kota lainnya di Jawa dan Bali. Pelonggaran PPKM meningkatkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat ke kisaran Rp14.350 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.430 per dolar AS. (Ant)

Uang dolar AS dan rupiah.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

Perubahan arah kebijakan moneter AS dan memburuknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa membuat ekonomi keuangan global berubah cepat. Hal itu bayangi rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024