Pulihkan Bisnis UMKM, Pemerintah Dorong Gerakan Wisata Sehat

Pelaku UMKM di Yogyakarta.
Sumber :
  • Dokumentasi Kominfo.

VIVA – Gerakan Wisata Sehat menjadi salah satu solusi untuk membangkitkan kembali industri wisata Terdampak Pandemi COVID-19 saat ini. Hal itu akan berdampak pula kepada kinerja pelaku UMKM yang mendukung industri tersebut.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

Karena itu, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo menegaskan dukungannya terhadap gerakan itu, yang diinisiasi Organisasi Bina Berkarya guna memulihkan pariwisata Tanah Air.

Literasi digital dan pemanfaatan teknologi guna mendorong promosi wisata seperti pada desa wisata pun digencarkan. Hal itu dilakukan antara lain di Yogyakarta yang diketahui jadi salah satu destinasi wisata andalan Indonesia. 

Paket Promo ke Destinasi Wisata Dunia Bisa Dapat Diskon Rp 12 Juta, Simak!

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyampaikan, selain menyusun protokol kesehatan, Yogyakarta juga memiliki gerakan Yogya untuk Yogya. Yaitu bagaimana warga Yogya bisa menghidupi ekonomi Yogyakarta itu sendiri. 

"Ada pula program Yogya Untuk Semuanya, agar melalui banyak koridor, wisatawan kembali menuju kota Yogya," Ujar Heroe dalam webinar Penerapan Literasi Digital dan Pemanfaatan Teknologi pada Desa Wisata Budaya dalam Momentum Kebiasaan Baru Pariwisata, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 9 Oktober 2021.

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

Sementara menurut Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kemkominfo Septriana Tangkary, salah satu upaya pemerintah mendorong pariwisata dan pemulihan ekonomi adalah percepatan vaksinasi kepada masyarakat.

“Mari kita gerakkan vaksinasi door-to-door. Sehingga per bulan Desember 2021 dapat mencapai 80 persen sehingga dan pariwisata dapat dijalankan dengan nyaman dan tenang,“ jelasnya.

Baca juga: Menteri Basuki Targetkan Bendungan Rukoh Aceh Rampung 2023

Ketua Badan Promosi Pariwisata Provinsi DIY, GKR Bendara mengatakan, pandemi seolah membuat sektor pariwisata berhenti sejenak untuk beristirahat. Namun, pelaku pariwisata tidak menyerah melainkan memanfaatkan momentum kebiasaan baru untuk memulihkan ekonomi daerah.

“Sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan kebudayaan saling bersinergi untuk saling gandeng gendong, seperti slogan kota Yogyakarta. Momentum kebiasaan baru pariwisata dilakukan dengan peningkatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi salah satunya pada kampung wisata.” terangnya.

Sementara itu, Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim Yudi Syahrial menyampaikan bahwa pemerintah tetap optimis untuk fokus pada Empat Pilar Pembangunan Pariwisata. Dengan fokus penguatan fasilitas 3 A pariwisata, yaitu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas. 

“Kita harus tetap optimis pariwisata akan bangkit kembali, terutama dengan kekhasan kota Yogyakarta sebagai salah satu pilihan destinasi wisata utama di Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Edukator Pariwisata Travelxism Desideria Murti, menyampaikan bahwa wisatawan mancanegara kini memilih waktu liburan yang lama (length of stay). 

Karena itu saat ini pariwisata harus memberikan pengalaman cerita yang lengkap dan menarik dengan identitas unik (storynomic tourism). Budaya harus menjadi aset yang direpresentasikan ulang menjadi wisata, ekraf, lalu storynomic.

“Ada geliat baru dari dalam dan luar negeri, yaitu new form of tourism and lifestyle, di mana terdapat penerapan CHSE yang baik, disertai kelengkapan tempat pariwisata, di mana wisatawan dapat melakukan aktivitas kerja dan wisata (work, stay, live, learn)," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya