Wisata Alam dan Budaya jadi Trend, Infrastruktur Disiapkan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Trend perjalanan wisata disebut mengalami perubahan, yaitu dari wisata massal menjadi wisata alternatif. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, trend ini belakangan mengarah pada jenis kegiatan wisata yang berorientasi pada alam atau budaya lokal.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Itu dijelaskan Menhub Budi dalam Webinar Penganggaran Desa Wisata Perancangan Kebijakan Penganggaran Desa Wisata, di kantor DPP PDIP, Kamis 21 Oktober 2021. 

"Kemenhub telah menyusun serangkaian kebijakan dan langkah konkret berupa dukungan program dan kegiatan pengembangan infrastruktur untuk peningkatan konektivitas dan aksesabilitas dari dan menuju kawasan strategis pariwisata nasional maupun aksesabilitas wilayah yang menghubungkan simpul-simpul transportasi menuju ke lokasi pariwisata di seluruh Indonesia. Dengan adanya keterhubungan simpul bandara, pelabuhan, terminal ataupun stasiun kereta api menjadi lebih sempurna," kata Budi saat menjadi pembicara. 

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Lebih lanjut Menhub Budi Karya menjelaskan, tentunya trend ini menjadi isu yang harus direspon bersama oleh semua elemen, termasuk instansi pemerintah atau kementerian/ lembaga. Budi juga bilang, bahwa Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong terwujudnya 10 Bali baru sebagai tindaklanjut. 

Ia pun, mengapresiasi PDIP yang menaruh perhatian terhadap pengembangan potensi daerah dan pariwisata, lewat program kepartaian. 

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

"Semua kementerian-lembaga untuk bersinergi dan berkolaborasi mendukung sektor pariwisata ini secara massif. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama akan diwujudkan world class tourism destination. Meningkatnya angka kunjungan ke destinasi wisata nasional serta peningkatan perekonomian masyarakat," tutur mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu. 

Daerah Siap Mendukung

Di kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah merespon secara cepat pemberdayaan Desa Wisata lewat peraturan daerah. Hal ini sebagai bentuk upaya agar desa bisa maju. Pemberdayaan desa pun, lanjut dia, didasari atau datang dari usulan masyarakat mengenai potensi wilayah mereka masing-masing. 

"Ini yang merangsang agar desa wisata bisa tumbuh. Ada strategi penetapan pengelolaan dan seterusnya. Bagaimana agar kita bisa menyaring, maka kita punya tahapan. Mulai dari kelompok masyarakat, BUMDES, dan pihak lain melalui kades lurah, mereka mengusulkan bahwa desanya bisa menjadi desa wisata," kata Ganjar. 

"Kita memang harus selalu kreatif, inovatif dan tak pernah berhenti dalam membangun desa wisata,” sambung Ganjar. 

Sementara, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menyampaikan praktik yang sudah dilakukan oleh jajaran pemerintah daerah di Pulau Dewata. Tjokorda berbagi tips bagaimana mengenali desa agar bisa dilirik para wisatawan. 

Jangan sampai, kata dia, ketika desa itu punya potensi kemudian menjadi pergeseran daya tarik, maka masyarakat lokal yang akhirnya dirugikan karena hanya jadi penonton ketika wilayahnya menjadi desa wisata. Ia lalu memberi contoh beberapa desa di wilayah Ubud yang tetap mempertahankan tradisi dan kebudayaan setempat, kemudian bersamaan dengan itu tumbuhnya sektor pariwisata. 

"Tentu keunikan ini kita harus jeli mengidentifikasi. Kadang-kadang kita tidak mampu melihat apa sih keunikan di desa kita. Nah kita juga berpikir kepada market, apa sih yang sebenarnya kita ingin tunjukkan ke orang lain. Setelah keunikan kita identifikasi, selanjutnya kita lestarikan dengan menjaga memperbaiki, butuh sentuhan-sentuhan kecil sehingga keunikan ini menarik," ujarnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya