Buat Gerakan Pemuda Emas, Kadin Bangkitkan Ekonomi Syariah RI 

Ketua Badan Ekonomi Syariah Kadin Indonesia, Taufan Eko Nugroho.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui Badan Ekonomi Syariah meluncurkan Gerakan Pemuda Emas (Ekonomi Masjid) di Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021. Gerakan itu bertujuan untuk membangkitkan ekonomi syariah di Indonesia.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini

Ketua Badan Ekonomi Syariah Kadin, Taufan Eko Nugroho mengatakan pemuda di Indonesia memiliki potensi besar sebagai aset dalam kebangkitan ekonomi syariah. Salah satunya adalah pemuda yang gerakan ekonomi masjid.

Menurut dia, Indonesia tidak hanya memiliki sumber daya alam yang kaya raya untuk memakmurkan bangsa. Tetapi, Indonesia memiliki dua aset luar biasa yaitu pemuda yang miliki gagasan visioner dan pemuda yang bersepakat memajukan visi yang visioner tersebut.

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

Baca juga: Sejalan Pancasila, Sri Mulyani: Ekonomi Syariah Hadirkan Keadilan

"Jadi selain sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki aset yang lebih besar berupa gagasan dan ide dari kalangan muda," jelas Taufan di Masjid Istiqlal, Jakarta dikutip Jumat 29 Oktober 2021. 

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Untuk itu, Taufan berharap bagi para pemuda masjid tidak hanya mengumbar wacana saja serta asal setuju, melainkan bersepakat dengan dasar sumpah pemuda untuk mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Selain itu, Taufan juga berharap melalui Gerakan Pemuda Emas ini yang dimulai dari Masjid Istiqlal memunculkan sebuah produk syariah terbaik dan menadi produk syariah Indonesia tersebut mendunia.

Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqalal, KH Nasaruddin Umar menuturkan Gerakan Pemuda Emas yang digagas Kadin sesuai dengan paradigma baru yang diusung pengurus masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

Menurut dia, masjid Istiqlal bukan hanya miliki bangunan yang baru, tapi juga paradigma baru. Di mana, istiqlal akan menjadi pusat peradaban umat dan masyarakat, sehingga akan banyak sekali kegiatan yang bersifat produktif.

"Istiqlal akan jadi sumber pemberdayaan umat, tidak hanya umat islam tapi juga lintas agama. Kita demonstrasikan toleransi di Indonesia ini seusai ajaran agama islam," tegas Nasaruddin.

Ilustrasi keuangan syariah

Photo :
  • Halomoney

Kemudian, Deputi Gubernur Bank Indonesa, Doni P. Joewono mengatakan Bank Indonesia tentunya mendukung Gerakan Pemuda Emas. Sebab, dengan bonus demografi peran pemuda jadi masa depan ekonomi syariah di Indonesia.

Menurut dia, peran masjid dan pemberdayaan pemuda bisa menciptakan ekosistem dan lifestyle syariah. Dan Bank Indonesia mendukung pemuda untuk mendorong ke ekonomi syariah seperti fesyen dan halal food.

"Peran pemuda untuk masjid, tidak hanya institusi spiritual, tapi juga fungsi pendidikan, sosial dan administrasi sehingga peradaban umat islam mulai dibangun dari masjid dan mewarnai peradaban di masyarakat," jelasnya.

Sedangkan, Menteri BUMN/Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir menekankan gerakan pemuda emas ini harus menjadikan pasar Indonesia menjadi tempat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bukan jadi tempat pertumbuhan ekonomi buat negara lain.

"Market kita harus jadi pertumbuhan ekonomi bangsa kita, kita juga harus jadikan kemandirian kita menjadi ekonomi yang berkelanjutan," tegas Erick.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya