Gagal Bisnis & Utang Rp1,5 M, Yasa Singgih Rebranding Bisnis Sepatu

Yasa Singgih
Sumber :
  • YouTube VDVC Seleb

VIVA – Nama Yasa Singgih tak asing di dunia bisnis retail fesyen, salah satunya sepatu. Dia mengisahkan bagaimana jatuh bangun selama berbisnis kepada Ben Kasyafani lewat program acara Di Atas Meja Makan di kanal YouTube VDVC Seleb yang tayang pada 3 Desember 2021.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Seperti diketahui, Yasa Singgih merupakan seorang pengusaha muda yang melanjutkan bisnis sepatu sang ayah yang diberi nama Men's Republic. Sempat jatuh dan terpuruk, dia kembali bangkit dengan mendirikan re-branding bisnis sepatu lokalnya, Republic. Bagaimana cerita Yasa Singgih sejak awal karier hingga pernah jatuh bangun di dunia bisnis sepatu?

"Sepatu itu sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari hidup gue karena waktu gue lahir, bokap udah kerja di bisnis sepatu. Bokap pensiun tahun 2014, total kerja di industri sepatu udah 25 tahun," kata Yasa Singgih.

Belum Kepikiran Nikah, Ternyata Ini Kriteria Pria Idaman Ghea Indrawari

Yasa Singgih

Photo :
  • YouTube VDVC Seleb

Dia mengisahkan bahwa perekonomian keluarganya berasal dari sepatu yang dikelola oleh kantor ayahnya. Sejak kecil, Yasa diajak ke toko sepatu.

Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti

"Gue pergi di ajak ke mall dibawa ke toko sepatu sama bokap. Rumah gue penuh sama sepatu. Gue hidup, makan dan sekolah sama kakak-kakak gue karena sepatu," tutur dia melanjutkan.

Untuk melanjutkan perkuliahan, Yasa Singgih ikut berkecimpung di dunia bisnis retail sepatu. Sang ayah sudah punya bisnis retail fesyen yang menyediakan pakaian dengan nama brand Men's Republic. Tak payah, Yasa dapat langsung melanjutkan bisnis tersebut.

"Akhirnya gue mulailah bisnis sepatu dengan nama Men's Republic, yang bikin nama itu bokap. Sekitar tahun 2006 pas gue SMP, bokap ada usaha sampingan, pakaian dalam pria, ada celana dalam, kaos dalam, kutang, namanya Men's Republic. Namanya udah didaftarin ke HAKI," ungkap pria berkacama itu.

Yasa Singgih

Photo :
  • YouTube VDVC Seleb

Sejak tahun 2014, Yasa Singgih menjalankan bisnis retail sepatu Men's Republic. Dia juga sempat meraih Forbes 30 Under 30 Asia termuda pada tahun 2016 di bagian Retail & E-commerce sebagai the most promosing, daring entrepreneurs & game changers.

Namun tak dipungkiri, Yasa Singgih pernah terpuruk dalam menjalankan bisnis sepatj. Bahkan dia harua terlilit utang sebesar Rp1,5 miliar.

"Yang namanya bisnis sepatu susahnya ngatur stok barang dan cash flow, dimana manage uang udah gede, demand tinggi, tapi uang mati semua di barang, nggak bisa kirim barang lagi, barang di gudang masih banyak, tagihan udah datang, itu udah kayak lingkaran setan. Gue udah ngalamin itu," ungkap dia mengenang.

"Pernah omzet miliaran tapi ngelolanya seperti warung. Jadi gue nggak peduli gimana, yang gue peduli dapat omzetnya berapa, bisa gajian nggak, ada profit nggak," kata Yasa Singgih melanjutkan.

Yasa Singgih pernah gagal dalam produksi sepatu. Dia tak punya manajemen neraca keuangan yang baik. Akhirnya dia tak bisa bayar utang dengan nominal fantastis itu.

"Gue pernah gagal produksi, marketing gue salah, gue nggak bisa estimasi penjualan 3 sampai 6 bulan lagi berapa, sehingga terjadi stok mati dan cash flow berantakan. Sehingga pas tagihan datang gue nggak pegang duit sama sekali. Utang gue Rp1,5 miliar, cash nggak pegang sama sekali, cuma punya barang aja," ucap dia.

Yasa Singgih stres, berat badannya turun drastis. Dia susah tidur, tak nafsu makan, takut ke kantor dan tak bergairah dalam menjalankan aktifitas.

"Udah kelamaan blaming baru sadar gue nya, iya (otaknya gue). Baru sadar semuanya salah gue, di saat fasenya gue menerima dan bersahabat dengan kegagalan itu, yuk benerin," ujarnya saat itu yang telah berusaha bangkit kembali.

Pada awal tahun 2020, seluruh utang sudah lunas. Namun Yasa Singgih kembali dihantam badai perekonomian karena pandemi COVID-19 menghancurkan sektor perekonomian di berbagai bidang bisnis.

"Masa udah masuk Forbes, masa gagal sih. Malunya gitu, gimana karyawan gue, ada yang nabung nikah, nyicil rumah, dan lain-lain," tutur Yasa Singgih yang kini sudah bangkit kembali dan menjalankan re-branding Republic.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya