IHSG Dibuka Melemah, Bursa Kawasan Asia Melorot karena Ini

Pergerakan IHSG (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah 9,91 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.584,89.

Panas Ekstrem Hingga 45 Derajat Celcius, Filipina dan Bangladesh Tutup Ribuan Sekolah

Dikutip Jumat, 17 Desember 2021, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,58 poin atau 0,38 persen ke posisi 933,54.

Sementara itu, pasar saham Asia dan dolar AS melemah pada perdagangan Jumat pagi, setelah serangkaian pertemuan bank-bank sentral Amerika Serikat, menggarisbawahi meningkatnya ancaman yang ditimbulkan oleh lonjakan inflasi global.

IHSG Dibayangi Tekanan Kurs Rupiah dan Harga Komoditas

Sedangkan, kekhawatiran tentang varian Virus Corona Omicron menambah suasana kehati-hatian investor. Pasar saham gagal menemukan arah yang jelas sejak pertemuan Fed.

Semalam, Bursa AS Nasdaq berakhir turun tajam karena investor menjauh dari saham-saham pertumbuhan seperti teknologi besar dan menuju saham-saham yang dipersepsikan memiliki harga lebih murah. Hal itu mendorong indeks value stocks (saham yang harganya di bawah nilai intrinsiknya) S&P 500 naik 0,7 persen.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,85 persen di awal perdagangan Jumat. Setelah melonjak 2,13 persen sehari sebelumnya di hari terbaiknya dalam hampir tujuh minggu.

Bursa Asia

Photo :
  • CNBC

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,2 persen. Indeks menuju penurunan mingguan 1,7 persen, dan di 621,93 poin hanya sedikit di atas terendah tahun ini 615,99 poin yang ditetapkan minggu lalu.

Saham China, khususnya saham-saham teknologi ternama, telah menjadi hambatan utama. Dengan indeks acuan Hong Kong menyentuh level terendah sejak September 2020 pada Kamis kemarin, dan jatuh 0,56 persen pada Jumat pagi.

Ahli strategi sekuritas di Everbright Sun Hung Kai Kenny Ng mengatakan, pelemahan itu karena perhatian terbaru investor pada hubungan China-AS yang tegang.

“Baru-baru ini sejumlah perusahaan baru di Amerika Serikat masuk ke dalam daftar sanksi yang berdampak pada saham terkait bahkan sentimen pasar. Pasar saham Hong Kong diperkirakan akan terus konsolidasi sebelum akhir tahun,” katanya.

Pemerintah AS memberlakukan pembatasan investasi dan ekspor pada lusinan perusahaan China pada Kamis kemarin. Termasuk kepada pembuat drone DJI, dan menuduh mereka terlibat dalam penindasan minoritas Uyghur China atau membantu militer. Hal tersebut semakin meningkatkan ketegangan antara dua ekonomi teratas dunia tersebut. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya