Arcandra Tahar: Ada Potensi Krisis Energi dari Konflik Rusia-Ukraina

- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA – Komisaris Utama PGN, Arcandra Tahar, mengatakan bahwa ada dampak krisis energi yang bisa terjadi akibat perseteruan antara Rusia dan Ukraina. Melalui laman Instagram @arcandra.tahar, mengatakan krisis politik Rusia-Ukraina berpotensi menjadi krisis multidimensi dan multinegara.
"Salah satu dimensi yang harus kita waspadai adalah memburuknya krisis energi di Eropa yang saat ini tengah terjadi. Kenapa bisa seperti itu?" tulis Arcandra dalam caption postingannya tersebut, Selasa 8 Februari 2022.
Ia menjelaskan dalam 10 tahun belakangan, Eropa membutuhkan gas bumi sekitar 17 tcf per tahun. Dari jumlah ini, sepertiganya dipenuhi dari gas pipa yang berasal dari Rusia dan sisanya berasal dari impor LNG dan produksi dari negara-negara Eropa sendiri seperti Norway dan Belanda.
Baca juga:Â Identitas Korban Tewas Terbakar Dalam Mobil di Senen Diketahui
Dengan perubahan strategi perusahaan energi Eropa seperti Shell, BP, dan Equinor, yang beralih ke bisnis energi terbarukan, maka produksi gas bumi dari Eropa menjadi berkurang. Akibatnya impor LNG semakin meningkat dan ketergantungan gas pipa dari Rusia semakin tak terelakkan.
"Di sisi lain energi terbarukan yang diharapkan dapat menggantikan energi fosil, belum menunjukan performa terbaiknya," ujarnya.
Arcandra pun menjelaskan alasan kenapa konflik antara Rusia dan Ukraina bisa memperparah krisis energi di Eropa.Â