- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Anak usahanya PT Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga, mulai hari ini menaikkan harga elpiji nonsubsidi. Kenaikan harga tersebut dilakukan menyesuaikan dengan harga minyak dan gas bumi di pasar global.
"Penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri besar minyak dan gas," ujar Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dikutip dari keterangan di Jakarta, Minggu, 27 Februari 2022.
Irto menjabarkan, harga kontrak Aramco (CPA) kini mencapai 775 dolar AS per metrik ton atau naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun lalu. Dengan adanya penyesuaian tersebut, maka harga elpiji nonsubsidi yang berlaku saat ini Rp15.500 per kilogram.
Pertamina menyatakan, telah mempertimbangkan kondisi penyesuaian harga serta kemampuan pasar elpiji non subsidi. Harga itu diklaim masih kompetitif dibandingkan harga elpiji di berbagai negara di Asia Tenggara.
Irto mengatakan, harga elpiji subsidi ukuran tiga kilogram tidak ada perubahan. Saat ini, porsi konsumsi elpiji tiga kilogram mencapai 93 persen dari keseluruhan konsumen elpiji Pertamina.
Harga elpiji tiga kilogram tetap mengacu kepada harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.
"Penyesuaian harga hanya berlaku untuk elpiji non subsidi, seperti Bright Gas atau sekitar 6,7 persen dari total konsumsi elpiji nasional per Januari 2022 ini," jelasnya.