Andi Gani Kembali Terpilih Jadi Presiden KSPSI, Ini Pesan Menaker Ida

Pengukuhan Pengurus KSPSI periode 2022-2027.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Kongres ke X Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) kembali memilih Andi Gani Nena Wea sebagai Presiden. Andi terpilih memimpin KSPSI untuk periode 2022-2027.

Program Nasional K3 2024-2029 Diluncurkan, Menaker Ida Sebut Agar Maksimal Genjot Pembangunan

Andi Gani dan seluruh pengurus KSPSI periode 2022-2027 secara resmi dilantik hari ini, disaksikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. KSPSI pimpinan Andi diketahui merupakan konfederasi buruh terbesar di Indonesia berdasarkan verifikasi faktual Pemerintah.

Andi menegaskan, dalam periode kepemimpinannya yang baru ini, akan tetap setia berada di garis perjuangan yang sama dengan buruh. Walaupun dianggap dekat dengan Pemerintah.

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

"Saya boleh dekat dengan siapa pun, termasuk Pemerintah. Tapi tetap akan kritis dan konstruktif di jalur perjuangan membela hak-hak buruh," tegasnya di Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022.

Andi Gani mengaku akan menyiapkan buruh untuk menghadapi era digitalisasi sesuai pesan Presiden Joko Widodo. Karena, perkembangan teknologi tidak bisa dihindari. Banyak tenaga mesin yang akan menggantikan tenaga manusia. 

42 Pimpinan Buruh Asia Pasifik Kumpul di Jakarta, Ini yang Dibahas

"Kami akan terus melakukan advokasi pendidikan pelatihan agar bisa merespons kemajuan digital. Kemudian, melakukan kerja sama dengan Kadin terutama dalam peningkatan skill digital buruh agar lapangan kerja tetap terbuka luas," ujarnya.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea.

Photo :
  • Dokumentasi KSPSI.

Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mewakili pemerintah mengucapkan selamat atas terpilihnya kembali Andi Gani Nena Wea sebagai Presiden KSPSI.

Ida pun berpesan, KSPSI bisa berkolaborasi dengan Pemerintah untuk menghadapi dinamika pasca pandemi COVID-19. Khususnya tantangan menghadapi industri 4.0.

"Silahkan kritik jika memang kebijakan Pemerintah salah tapi jangan lupa untuk bergandengan tangan untuk menjawab tantangan," ujarnya.

Lebih lanjut Ida mengatakan, dalam menghadapi proses transformasi digitalisasi tersebut, Pemerintah terus melakukan kajian labour market assessment sebagai dasar penyusunan kebijakan pelatihan vokasi. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya