Tren Konsumsi Membaik, Penyaluran Pembiayaan Home Credit Terus Naik

Direktur Utama Home Credit, Animesh Narang (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA – Hantaman pandemi COVID-19 yang melanda dalam dua tahun terakhir, membuat tren konsumsi masyarakat menurun. Namun, pada Ramadhan tahun ini, tren konsumsi diperkirakan mengalami perbaikan. Hal itu terlihat Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang membaik di kuartal I 2022.

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Adapun pada kuartal I 2022 IKK sebesar 114,6, lebih tinggi dari kuartal I 2021 yang hanya sebesar 88. Melalui tren yang menunjukkan perbaikan, Home Credit Indonesia optimis konsumsi masyarakat di bulan Ramadhan akan menggeliat. 

Direktur Utama Home Credit, Animesh Narang mengatakan dari pemulihan ekonomi dan peningkatan konsumsi, kinerja perusahaan juga mengalami tren yang positif. Pada kuartal I 2022, Home Credit berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,69 triliun tumbuh 10 persen, dibandingkan di kuartal I 2021 sebesar Rp1,54 triliun.

Presdir P&G: Konsumen Adalah Bos

"Pencapaian tersebut tentu diiringi dengan komitmen kami untuk dapat menyalurkan pembiayaan dengan mudah, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan serta kapasitas pelanggan kami. Tidak hanya kemudahan akses melalui aplikasi digital My Home Credit, namun tim kami yang tersebar di berbagai daerah dengan lebih dari 21 ribu mitra toko, selalu ada untuk memberikan panduan dan pelayanan terbaik," ujar Animesh di Setia Budi, Jakarta, Selasa 19 April 2022.

Animesh melanjutkan, kuatnya kinerja keuangan Home Credit melanjutkan kinerja pembiayaan yang bertumbuh sehat pada 2021. Dengan Home Credit di tahun itu telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp6,5 triliun atau meningkat sebesar 5 persen dibandingkan dengan Rp6,2 triliun pada 2020. 

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

Didominasi Kredit Smartphone

Ilustrasi smartphone atau ponsel pintar.

Photo :
  • U-Report

Dia mengungkapkan, pembiayaan Home Credit yang paling besar disalurkan ada pada smartphone dengan komposisi sebesar 63 persen dari total kontrak pembiayaan barang. Kemudian diikuti oleh pembiayaan untuk berbagai komoditas lainnya seperti furnitur, televisi, fesyen, kulkas, aksesoris mobil dan sebagainya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Staf Ahli Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (HIPPINDO), Yongky Susilo menuturkan bahwa saat ini situasi bisnis telah menunjukkan perbaikan yang signifikan bahkan mulai mengarah ke situasi sebelum pandemi COVID-19.

"Aktivitas bisnis offline seperti di pusat-pusat perbelanjaan yang sempat turun drastis pada dua tahun pertama pandemi, kini mulai memperlihatkan berbagai tanda pre-pandemic normalcy. Perbaikan tersebut cenderung semakin terakselerasi pada Ramadan 2022 dimana masyarakat biasanya akan meningkatkan konsumsinya, yang turut didorong oleh pemberian Tunjangan Hari Raya. Pertumbuhan ekonomi kuartalan umumnya akan mencapai puncak pada kuartal 2 karena adanya Ramadan dan Lebaran.” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya