Sandiaga Sebut Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp72 Triliun
- Dok: Evermos
VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, perputaran uang di perkotaan maupun di daerah pada periode mudik Lebaran Idul Fitri 2022 mencapai Rp72 triliun.
Menurut Sandiaga, hal itu merupakan buah dari diperbolehkannya mudik lebaran 2022, yang membuat masyarakat antusias untuk pulang ke kampung halaman. Dan membuat tempat pariwisata dipenuhi masyarakat yang akan berlibur.
“Mudik setelah dua tahun kita menghadapi pandemi ini tentunya menjadi suatu peluang usaha baik di perkotaan maupun di daerah karena ada perputaran uang sekitar Rp72 triliun,” kata Sandiaga dari Instagramnya, Selasa 10 Mei 2022.
Sandiaga menuturkan, berdasarkan laporan yang diterimanya destinasi-destinasi wisata di daerah akibat mudik lebaran penuh di serbu oleh wisatawan.
“Destinasi-destinasi wisata semua penuh. Saya mendapatkan laporan dari beberapa pantauan bahwa jumlah wisatawan sangat besar. Membuka peluang usaha, menggerakkan kembali roda perekonomian masyarakat yang selama 2 tahun ini penuh tantangan,” jelasnya.
Adapun dari data yang diperolehnya, destinasi wisata di wilayah Bali menjadi tempat yang kebanjiran kunjungan dari para wisatawan. Di mana untuk uang yang beredar di sektor pariwisata ekonomi kreatif (Parekraf) di Bali mencapai Rp250 miliar.
Pantai Carita dipadati pengunjung pada musim libur lebaran 2022
- VIVA/Yandi Deslatama
“Destinasi wisata terutama di Bali ini kebanjiran kunjungan wisatawan. Dan juga sekitar jalur mudik juga mengalami limpahan kunjungan dari wisatawan-wisatawan lokal,” terangnya.
Selain itu, Sandiaga mengungkapkan dari kunjungannya ke beberapa destinasi wisata unggulan di Jakarta seperti Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kunjungan wisatawan lokal mengalami peningkatan.
“Saya sempat berkunjung secara langsung di beberapa destinasi unggulan di Jakarta seperti Ancol, TMII dan ragunan. Semua tempat tersebut penuh dikunjungi oleh para wisatawan lokal,” ujarnya.
Namun, dari meningkatnya kunjungan ke tempat wisata Kemenparekraf terus memberikan himbauan dan arahan tegas, baik kepada pengelola maupun wisatawan. Agar disiplin menjaga aspek CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Keberlanjutan Lingkungan).
