Aplikasi Beli Pertalite di Sumbar Eror, Pertamina Ungkap Alasannya

Uji coba pembelian pertalite dan solar pakai aplikasi MyPertamina di Sumbar
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis pertalite dan solar di Sumatra Barat menggunakan sistem aplikasi MyPertamina, resmi diberlakukan. Jumat kemarin, uji coba sudah diterapkan.

SPBU 14.261.530 Kota Bukittinggi, SPBU 14.264.566 Kabupaten Agam, SPBU 14.271.536 Kota Padang Panjang, dan SPBU 14.272.5102 di Kabupaten Tanah Datar, adalah empat SPBU yang menjadi tempat untuk uji coba sistem tersebut.

Eror dan tidak bisa di akses, menjadi kendala utama dalam tahapan uji coba tersebut. Section Head Communication dan Relation PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan mengakui itu terjadi lantaran antusias masyarakat yang cukup tinggi.

“Banyak yang akses. Ini baru tahap pendaftaran dan pendataan. Nanti akhir bulan kita evaluasi lagi. Kita akan lihat dimana kekurangan kita, termasuk soal IT ini,” kata Agustiawan, Sabtu 2 Juli 2022.

Meski sistem IT eror kata Agustiawan, pihaknya berharap tidak menyurutkan antusias masyarakat yang ingin melakukan pendaftaran melalui aplikasi MyPertamina atau website dengan laman subsiditepat.mypertamina.id.

Dijelaskan Agustiawan, usai tahapan pendaftaran dilakukan, maka masyarakat atau pemilik kendaraan akan mendapatkan Qr Code yang keluar setelah tujuh hari usai mendaftar. Qr Code ini lah yang kemudian akan digunakan untuk membeli pertalite dan solar.

“Nanti, Qr Code n ya keluar setelah tujuh hari. Baru bisa digunakan. Sekarang, masih tahap pendataan dan pendaftaran. Khusus mobil atau kendaraan roda empat. Untuk roda dua, belum diwajibkan. Bertahap, nanti kita evaluasi lagi untuk mengetahui kekurangannya di kita apa saja,” kata Agustiawan.

Empat Wilayah

Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, dan Kabupaten Tanah Datar, merupakan empat wilayah yang menjadi tempat uji coba sistem tersebut. Pemilihan empat wilayah ini, bukan tanpa alasan.

Menurut Agustiawan, berdasarkan kajian, masyarakat di empat wilayah itu memiliki respon yang cepat atas perubahan yang ada.

“Respon masyarakat atas perubahan di empat wilayah itu cukup bagus. Empat wilayah ini juga mewakili Sumatra Barat secara keseluruhan. Itu alasan kenapa empat wilayah ini dipilih,” kata Agustiawan.

Selain itu kata Agustiawan, empat wilayah itu, juga merupakan Kawasan perlintasan jalur Lintas Sumatra. Di mana, ada banyak kendaraan keluar masuk setiap hari. Sehingga transaksi pembelian BBM di empat daerah ini cukup tinggi. 

Agustiawan bilang, meski sudah dilakukan uji coba pada Jumat kemarin, namun masih dalam tahap pendataan dan pendaftaran. Akan berlangsung hingga akhir Juli ini. Setelah itu, maka akan dilakukan evaluasi. 

“Pertamina, akan melakukan evaluasi untuk mempertimbangkan pemberlakuan pembelian BBM bersubsidi pakai aplikasi MyPertamina untuk skala nasional. Sekarang masih tahap pendataan dan pendaftaran,” ujar Agustiawan. 

Pemberlakukan pembelian BBM bersubsidi memakai aplikasi MyPertamina lanjut Agustiawan, bertujuan untuk mendata konsumen yang benar-benar layak mengkonsumsi BBM bersubsidi. Karena selama ini, BBM bersubsidi sering tidak tepat sasaran. 

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Baca juga: Beli Pertalite-Solar di Papua dan Maluku Belum Pakai MyPertamina

Aplikasi Ini Bisa Ubah Sudut Kosong Jadi Ruang Bermakna
HarmonyOS Huawei.

Huawei Optimis Bisa Saingi Android dan iOS, Dorong HarmonyOS ke Pasar Global

Pimpinan Huawei, mengumumkan rencana perluasan global untuk perusahaan teknologi raksasa China tersebut. Xu menyatakan keyakinan bahwa HarmonyOS, sistem operasi Huawei.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024