Rupiah Tembus Rp15.000 per Dolar, Sri Mulyani: Ekonomi RI Cukup Baik

Menkeu Sri Mulyani.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih dalam keadaan cukup baik. Meskipun nilai tukar rupiah sudah menyentuh Rp15.000 per dolar AS.

Rupiah Melemah, Sri Mulyani Beberkan Mata Uang Negara-negara G20 Kondisinya Senasib

Melalui data perdagangan Rabu pagi 6 Juli 2022, pukul 09.10 WIB. Nilai tukar rupiah melemah sebesar 29 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp15.022 per dolar AS. Dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.993 per dolar AS.

“Situasi dunia yang seperti sekarang memang masih akan dinamis. Namun kita kan Indonesia kalau dari sisi neraca pembayaran, transaksi berjalannya cukup baik,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR dikutip, Rabu 6 Juli 2022.

Trade Minister: No Need to Worry about Weakening of Rupiah

Baca juga: Harga Emas Hari Ini 6 Juli 2022: Global Naik dan Antam Anjlok

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, pada aliran modal asing keluar atau capital outflow terjadi karena suku bunga AS yang naik. Maka dengan itu pasar mencari tempat di mana mereka beralih ke tempat yang paling aman untuk menyimpan dananya.

Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat

“Nah ini akan menjadi semua yang harus kita kelola di dalam mengelola baik di 2022 maupun 2023,” jelasnya.

Selain itu, Ani menjelaskan pemerintah juga akan menjaga stabilitas melalui belanja atau dari sisi penerimaan dan pembiayaan.

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

“Kalau kita bicara stabilitas kan stabilitas dengan growth (pertumbuhan), stabilitas dari sisi inflasi. Kalau inflasinya dari sisi supply side persoalannya maka kita bantu dari sisi supply side. Makanya kita bantu dari sisi kebijakan mengenai perdagangan, investasi, ekspor impor, distribusi,” ujarnya.

Ani mengatakan, hal itu penting dilakukan karena persoalan yang terjadi saat ini ada pada sisi inflasi. “Kalau persoalannya dari sisi demand (permintaan) kita akan mengelola bersama-sama BI mengenai agregat demand,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya