Semester II-2022, Garuda Indonesia Pede Catat Kinerja Positif

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra optimis, pihaknya akan mulai mencatatkan kinerja positif secara bertahap pada semester II-2022. Hal itu sejalan dengan pemulihan kinerja Garuda, usai meraih kesepakatan homologasi melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di akhir Juni 2022 lalu.

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Makin Berkembang

Irfan menjelaskan, proyeksi pencatatan kinerja positif itu terefleksikan melalui kinerja pendapatan usaha, yang pada Mei 2022 lalu berhasil membukukan profitabilitas. Misalnya melalui pendapatan rute angkutan penumpang, kargo, charter, maupun pendapatan penunjang lainnya.

"Capaian tersebut menjadi kinerja positif yang berhasil dicatatkan Garuda, sejak akhir tahun 2021 lalu," kata Irfan dalam keterangannya, Rabu 13 Juli 2022.

BUMN Indonesia Re Gandeng Akademisi untuk Lahirkan Talenta Muda di Industri Asuransi

Baca juga: Risiko Resesi Intai Negara Asia, Sri Mulyani: RI Harus Waspada

Irfan memastikan, proyeksi kinerja positif di tahun 2022 itu akan terus dioptimalkan Garuda secara bertahap, hingga 2-3 tahun mendatang. Supaya, Garuda dapat kembali ke level periode masa sebelum pandemi.

Telkom Indonesia Tebar Dividen Rp 17,68 Triliun, Intip Jadwalnya

"Optimisme tersebut yang terus kami selaraskan dengan demand dan tren pergerakan penumpang yang semakin meningkat. Karenanya, kami optimistis melalui momentum tercapainya homologasi PKPU, Garuda dapat secara konsisten mempertahankan capaian kinerja positif serta kedepannya dapat segera membukukan profit," ujarnya.

Irfan mengatakan, tahun ini menjadi tahun krusial bagi proses pemulihan kinerja Garuda. Hal itu juga selaras dengan berbagai langkah strategis yang terus dioptimalkan, dengan tercapainya homologasi pada proses PKPU sebagai basis misi restrukturisasi yang dijalankan Garuda.

"Karenanya, dengan berbagai momentum strategis yang terus diakselerasikan di tahun 2022 ini, kami optimistis kinerja korporasi akan berangsur pulih dalam waktu dekat melalui basis optimalisasi kinerja positif pada lini pendapatan usaha Garuda," kata Irfan.

Dengan tekanan kinerja yang dihadapi Garuda selama lebih dari dua tahun terakhir, hal itu berdampak pada kinerja keuangan yang mengalami penurunan kinerja yang signifikan. 

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Photo :
  • VIVA/Anry Dhanniary

Hal tersebut tercerminkan melalui kinerja operasional pada 2021, yang merupakan fase puncak pandemi dengan tingkat positivity rate tertinggi sepanjang pandemi berlangsung di Indonesia.

"Kondisi tersebut yang berdampak secara langsung pada tingkat kepercayaan masyarakat untuk terbang sehingga terjadi penurunan trafik penumpang secara signifikan sepanjang tahun 2021," ujarnya.

Diketahui, dalam laporan keuangan (audited) tahun 2021, Garuda Indonesia group mencatatkan pendapatan usaha sebesar US$1,33 miliar, atau turun 10,43 persen dibandingkan dengan pendapatan usaha di tahun 2020. 

Pendapatan usaha tersebut ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar US$1,04 miliar, penerbangan tidak berjadwal sebesar US$88,05 juta, dan pendapatan lainnya sebesar US$207 juta. 

Selain itu, sepanjang tahun lalu Garuda Indonesia group juga turut mencatatkan penurunan beban usaha sebesar 21,03 persen, menjadi US$2,6 miliar jika dibandingkan periode yang sama pada 2020 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya