Dukungan BUMN Ini Buat Bisnis UMK Kaum Milenial Melesat

Pemilik UMKM Galery Sekar Jawi, Septi Setiani.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – Usai pasang surut diterpa Pandemi COVID-19 bisnis sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Tanah Air kembali pulih. Bahkan, salah satu UMK yang diawaki generasi milenial dan  mendapatkan bantuan dari salah satu BUMN kembali catatkan omset sebesar Rp70-80 juta per bulannya.

Cara Taspen Perkuat Srikandi Jadi Penggerak Finansial

Dia adalah Pemilik Galery Sekar Jawi, Septi Setiani yang telah sukses mempertahankan bisnisnya selama pandemi. Selain faktor keteguhan niat dalam berusaha, kesuksesan tersebut ditopang oleh kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah serta BUMN.

“Dinas terkait atau pemerintah termasuk BUMN seperti Pertamina pasti support untuk memajukan UMK. Jadi, mari kita bersinergi,” jelas Septi di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Baca juga: Bareskrim ke Kamaruddin, AKBP Ditahan hingga Bharada E Ganti Pengacara

Adapun Septi telah mengelola Galery Sekar Jawi selama tiga tahun dan memproduksi berbagai minuman tradisional dan kosmetik dari bahan herbal.  Sekar Jawi sendiri ada filosofinya. Sekar diambil dari Bahasa Jawa yang artinya lokal, sementara Jawi merujuk sebutan untuk Tanah Jawa.

“Harapannya dari nama Sekar Jawi itu bisa menjadi brand lokal yang bisa mengangkat produk asli Jawa,“ katanya.

Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Bisnis tersebut dirintis Septi saat kuliah di Diploma II Jamu (D-II Jamu), Universitas Gadjah Mada (UGM). Di sana, dia mendapatkan ilmu tentang berbagai jenis jamu hingga cara memproduksinya.

“Dari awal saya ingin punya produk yang sesuai dengan keilmuan. Selain itu, saya juga ingin melestarikan budaya karena jamu itu merupakan warisan budaya nenek moyang yang intangible yang saat ini sedang didaftarkan di UNESCO," tuturnya.

Pelaku UMKM binaan PT Pertamina (persero).

Photo :
  • Dok. Pertamina

Setelah lulus kuliah, Septi bekerja dan menjadikan usaha jamu sebagai sampingan. Namun, pada akhirnya dia memilih keluar dari pekerjaan dan fokus ke usaha jamu. “Setelah fokus, ternyata banyak kendala. Salah satunya adalah pendanaan,” ujarnya.

Septi mendapatkan pinjaman modal dari PUMK Pertamina sebesar Rp50 juta pada April 2019 sehingga bisnisnya tetap bertahan. “Pendaftarannya melalui online. Prosesnya cepat,” kata dia.

Saat ini, ungkap Septi, berkat bantuan Pertamina produk-produk Sekar Jawi sudah bisa masuk mal-mal besar di Yogya, Solo, dan Surabaya. “Pertamina juga mendorong kami untuk go digital.” tuturnya.

Bisnis Septi makin berkembang. Omzetnya mencapai Rp70-80 juta per bulan. Sayangnya, tak lama kemudian muncul pandemi COVID-19 yang menyebabkan omzetnya terpangkas hingga 30 persen dari sebelumnya. Rata-rata pendapatan Septi per bulan sepanjang 2020 hanya Rp25 juta.

“Pada awal 2021 alhamdulillah ada peningkatan sekitar 50 persen rata-rata omzet per bulan, naik menjadi sekitar Rp40 juta. Saat ini, omzet sudah kembali normal seperti sblm masa pandemi mencapai Rp70-80 juta,” tutur dia.

Aktivitas pelaku UMKM kedai kopi.

Photo :
  • Dok. Post

Sementara itu, Area Manager Comrel & Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah (JBT), Brasto Galih Nugroho, menuturkan Pertamina memiliki program pendanaan UMK yang dulu dikenal dengan nama program kemitraan.

“Intinya ini adalah program pinjaman atau pembiayaan modal bagi UMK. Pertamina memberikan modal sebesar 6 persen per tahun, bisa juga dengan sistem syariah. Pembiayaan tersebut digunakan untuk modal kerja salah satunya seperti yang dilakukan oleh Mbak Septi dari Sekar Jawi,” ungkap Brasto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 13 Agustus 2022.

Untuk mendapatkan pinjaman modal kerja, tutur Brasto, pelaku usaha UMK dapat mengakses ke situs www.genumkm.pertamina.com atau call center Pertamina 135. Pertamina akan melakukan survey terkait prospek usaha, agunannya dan lain-lain.

Arya Sinulingga Staf Khusus III  Kementrian BUMN Arya Sinulingga bersama Fajriyah Usman Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Management Pertamina memberikan sembako kepada warga dalam acara Pasar Rakyat dan bazaar UMKM BUMN.

Arya Sinulingga Staf Khusus III Kementrian BUMN Arya Sinulingga bersama Fajriyah Usman Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & SMEPP Management Pertamina memberikan sembako kepada warga dalam acara Pasar Rakyat dan bazaar UMKM BUMN.

Photo :

“Perkembangan UMKM selama pandemi memang sangat berat. Mbak Septi tahun lalu sempat kami kunjungi, diskusi apa saja kendalanya. Kami melakukan pendampingan pada para mitra binaan yang terdampak pandemi agar bisa bangkit kembali. Alhamdulillah saat ini ekonomi sudah mulai tumbuh, semoga UMKM bisa terus tumbuh dan berkembang,” katanya.

Brasto berharap mitra binaan Pertamina bisa berkembang melesat jauh dan pinjaman pembiayaan tidak hanya diberikan satu kali. “Pinjaman disesuaikan dengan bisnisnya dan pembayaran angsuran. Yang penting pinjamannya atau pembiyaan jangan digunakan untuk kebutuhan konsumtif,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya