Sri Mulyani Ungkap Perusahaan Digital Mulai Dominasi Kapitalisasi di Bursa Efek

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • Bea Cukai

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini ekonomi digital adalah salah satu faktor yang mendorong dan menciptakan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat, economic value atau nilai ekonomi industri digital pada tahun 2021 totalnya mencapai US$70 miliar.

Kemenkominfo Menggelar Talkshow dengan Tema Jarimu Harimaumu

"Angka ini bahkan diperkirakan akan meningkat mencapai US$145 miliar pada tahun 2025 mendatang," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Senin 10 Oktober 2022.

Menkeu menjelaskan, saat ini market capitalization atau kapitalisasi pasar yang terbesar di Jakarta Stock Exchange atau Bursa Efek Indonesia (BEI) didominasi oleh perusahaan-perusahaan di tiga sektor yaitu sektor perbankan, telekomunikasi, dan e-commerce.

Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Sri Mulyani mengatakan, lima besar perusahaan teratas dari sektor-sektor tersebut, bisa dipastikan telah memiliki kaitan yang erat dengan industri digital atau bahkan bagian dari industri digital itu sendiri.

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

"Top five dari perusahaan tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan teknologi dan dunia digital. Aktivitas mereka tentu melibatkan banyak sektor dan juga melibatkan banyak sekali sumber daya," ujar Menkeu.

Dia menambahkan, ekonomi digital yang termasuk di dalam industri digital itu tentunya tidak hanya identik dengan perusahaan-perusahaan startup dan e-commerce saja. Namun, lanjut Sri Mulyani, hal ini juga mencakup berbagai entitas yang sebelumnya sudah well-established, yang sebelumnya bisa berjalan dengan cara kerja konvensional namun sekarang juga harus beralih ke digital.

"Misalnya sektor perbankan, meskipun sudah lama memberikan layanan berbasis internet, namun mereka sekarang harus berinovasi memberikan pelayanan melalui platform digital," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya