Sri Mulyani Sebut Utang RI 2022 Dalam Posisi Aman, Ini Alasannya

Ilustrasi utang Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, utang RI pada 2022 akan ada dalam posisi yang aman. Hal itu karena perkembangan positif pada defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperkirakan lebih rendah dari target. Pemerintah sebelumnya memperkirakan target defisit APBN akan ada di posisi 3,9 persen.

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Pastikan Kesejahteraan Rakyat Terjaga

"Defisit APBN diperkirakan akan lebih rendah dari target yang ditetapkan Perpres 98/2022. Dengan demikian, risiko utang akan lebih terkendali dan keberlanjutan fiskal dalam jangka menengah akan terus dapat dijaga," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2022, Kamis, 3 November 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia
Lewati Triwulan I 2024, APBN Terus Jadi Shock Absorber Perekonomian Nasional

Ani, begitu sapaan akrabnya, menjelaskan, kinerja APBN hingga September 2022 mencatatkan tren positif. Di mana secara keseluruhan tercatat surplus Rp 60,9 triliun atau 0,33 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Sedangkan dari sisi keseimbanagan primer, surplus mencapai Rp 339,4 triliun. Dalam hal ini disumbangkan melalui realisasi pendapatan negara dan hibah.

Codeblu Belum Bayar Utang Rp500 Juta, Aline Adita Ancam Bakal Sita Asetnya

"Realisasi pendapatan negara dan hibah yang mencapai Rp 1.974,7 triliun atau 87,1 persen dari target yang tercantum dalam Perpres 98 tahun 2022. Dalam hal ini pendapatan negara dan hibah mengalami pertumbuhan 45,7 persen yoy," jelasnya.

Ani mengatakan, kenaikan pendapatan negara dan hibah itu berasal dari momentum pertumbuhan ekonomi yang mengalami ekspansi serta penguatan, pemulihan ekonomi, dan aktivitas masyarakat.

Selain itu, Ani melanjutkan,  belanja negara yang sudah dibelanjakan sebesar Rp 1.913,9 triliun atau 61,6 persen dari total anggaran belanja.

"Belanja negara Rp 1.913,9 telah mampu menopang pemulihan ekonomi dan juga difokuskan pada beberapa hal strategis seperti mendukung stabilitas harga sehingga inflasi Indonesia terkendali, dan melindungi daya beli masyarakat," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya