Kuartal IV Diproyeksi Melambat, Ekonomi RI 2022 Diramal Tumbuh Tak Lebih dari 5,25 Persen

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI kuartal IV-2022 Senin, 6 Februari 2022. Sejumlah ekonom memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 akan ada di bawah 5 persen, dan sepanjang tahun 2022 di atas 5 persen.

IMA Waspadai Sinyal Pelemahan Ekonomi RI Kuartal I-2024

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2022 sebesar 4,8 persen secara year on year (yoy).

"Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2022 akan sebesar 4,8 persen yoy lebih lambat dibandingkan kuartal III tahun 2022 yang mencapai 5,72 persen yoy. Dan secara keseluruhan tahun 2022, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berkisar 5,25 persen," ujar Josua saat dihubungi VIVA Senin, 6 Februari 2023.

Wapres Ma'ruf Serukan Umat Islam Bangkitkan Ekonomi Syariah

Josua mengatakan, dari sisi konsumsi beberapa indikator menunjukkan bahwa secara tahunan pertumbuhan akan lebih lambat dibandingkan kuartal III-2022. Seperti, indeks penjualan ritel hingga indeks kepercayaan konsumen.

Gedung BPS / Badan Pusat Statistik

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

"Meskipun pada kuartal IV-2022 secara musiman konsumsi akan cenderung kuat. Namun, kami memperkirakan ada dampak kenaikan BBM pada September yang berpengaruh dan menekan konsumsi," ujarnya.

Untuk investasi, Josua menuturkan beberapa indikator dia ntaranya penjualan tahunan kendaraan komersial, alat berat dan semen domestik. Diperkirakan akan lebih lambat dibandingkan kuartal III tahun 2022.

Selain itu jelasnya, meskipun masih dalam level ekspansif pada tiga bulan terakhir 2022, PMI Manufaktur Indonesia juga tercatat mengalami perlambatan.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Dengan demikian, komponen investasi juga berpotensi lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan dengan kuartal III-2022. Kami melihat pertumbuhan yang lebih tinggi berpotensi datang dari komponen belanja pemerintah dan net ekspor pada kuartal IV-2022," terangnya.

Sementara itu, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal IV-2022 tidak akan tumbuh di atas 5 persen.

Hal itu disebabkan menghilangnya low-base effect dan harga komoditas yang lebih rendah pada akhir tahun 2022 dibandingkan dengan kuartal II dan III tahun 2022.

"Meski demikian, perekonomian masih akan tumbuh pada wilayah positif di 4,56 persen yoy pada kuartal IV-2022. Kisaran diperkiraan dari 4,51 persen hingga 4,61 persen. Membuat estimasi sepanjang 2022 sebesar 5,19 persen, kisaran estimasi 5,18 persen-5,20 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya