Pengganti Jokowi Diminta Lanjutkan Hilirisasi, Pegusaha: Investasi Jangka Panjang

Presiden Jokowi berada di dalam tambang milik PT Freeport Indonesia
Sumber :
  • Tangkapan layar akun twitter Presiden Jokowi

VIVA Bisnis – Pengusaha mengingatkan, pemimpin Indonesia setelah Presiden Joko Widodo harus tetap melanjutkan program hilirisasi di segala bidang ekonomi khususnya pertambangan. Hal tersebut demi kemajuan bangsa dengan mendorong daya saing produk di pasar global.

JK Sebut Golkar Partai Terbuka, Tak Masalah Jika Jokowi-Gibran Gabung

“Karena investasi untuk hilirisasi di pertambangan merupakan investasi jangka panjang. Oleh karenanya stabilitas kebijakan sangat kami butuhkan”, kata Direktur Utama PT. Ceria Nugraha Indotama, Derian Sakmiwata, dikutip dari keterangannya, Senin, 6 Maret 2023. 

Dia menjelaskan, hilirisasi terutama di sektor pertambangan memberikan kontribusi lebih besar kepada negara. Saat ini Ceria yang berfokus di tambang nikel melaksanakan program hilirisasi dengan memanfaatkan energi terbarukan.

Moeldoko: Otonomi Daerah Harus Lanjutkan Pembangunan Visi Jokowi

Selain itu, Derian juga mengapresiasi ketegasan Presiden yang akan memperluas program ini bukan hanya di pertambangan tetapi juga ke sektor lainnya.

Kementan memperkuat hilirisasi pertanian di kawasan food estate

Photo :
  • Kementan
Bakal Hijrah ke IKN, Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Pakai Mobil Dinas Listrik?

“Komitmen pemerintah untuk terus melakukan hilirisasi tidak hanya di pertambangan perlu diapresiasi dan didukung oleh seluruh stakeholders agar kekayaan bangsa ternikmati oleh rakyat Indonesia” tambah Derian.

Ceria sebagai salah satu perusahaan lokal Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan khususnya nikel, telah memulai pembangunan smelter nikel di Sulawesi Tenggara. Smelter yang dibangun Ceria di bawah pimpinan Derian Sakmiwata dan Cherisha Sakmiwata rencananya memiliki empat line dengan total produksi ditargetkan mencapai 252.000 ton ferronickel (FeNi) dengan kadar nikel 22 persen.

Smelter Ceria menggunakan teknologi terkini Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang diyakini memiliki efisiensi yang tinggi dan umur produksi yang lebih panjang.  Selain smelter dengan teknologi RKEF ini, dalam waktu dekat Ceria juga akan membangun pengolahan bijih nikel dengan metode pelindian dan mengadaptasi teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) dalam 2 tahap.

ilustrasi pertambangan

Photo :

Produk FeNi yang dihasilkan dapat diolah lebih lanjut untuk memproduksi Stainless Steel dan produk turunan lainnya (consuming needs). Adapun MHP, nickel matte dan nickel sulphate dapat digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai.

Untuk menjawab tantangan pasar terkait kebutuhan bahan baku baterai, Ceria juga sedang melakukan studi kelayakan lanjutan untuk mengolah kembali produk FeNi dari smelter RKEF menjadi nickel matte dan dilanjutkan menjadi nickel sulphate, sementara MHP dari pabrik HPAL akan diolah nikel sulphate dan cobalt sulphate.

Derian yakin, komitmen pemerintah terkait hilirisasi sumber daya alam bisa menjadikan iklim investasi menggeliat. Apalagi, Indonesia memiliki banyak bahan baku untuk energi hijau. “Hilirisasi ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik,” imbuhnya.

Seperti diketahui, dalam sambutannya presiden menyampaikan bahwa pasca-program hilirisasi ekspor nikel yang awalnya menyumbang Rp 17 triliun meningkat hingga Rp.450 triliun. Peningkatan ini terjadi berkat pengolahan nikel menjadi barang jadi dan setengah jadi.

Proses pengolahan inilah yang memungkinkan negara mendapatkan penerimaan lain dari pajak penghasilan, pajak PPN, penerimaan bukan pajak, bea ekspor, dan pajak karyawan. Presiden juga menambahkan bahwa peningkatan penerimaan negara tentu saja dapat meningkatkan pembiayaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat seperti pembiayaan pembangunan desa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya