Rupiah Melemah Dipicu Membaiknya Data Ketenagakerjaan di AS

Ilustrasi rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi, 9 Mei 2023. Terpantau pukul 09.12 WIB, rupiah melemah sebesar 39 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp 14.749 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 14.710 per dolar AS.

Rupiah Menguat Pagi Ini Terdorong Optimisme Ekonomi RI Bakal Tumbuh di Atas 5 Persen

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp Rp 14.709 per dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan melemah pada hari ini. Hal itu didorong oleh perubahan ekspektasi di pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan AS. 

Gubernur BI Sebut Rupiah Menguat Menuju Rp 15.800 per Dolar AS, Ini Faktor Pendukungnya

"Karena data tenaga kerja AS yang membaik masih menjadi pendorong penguatan dolar AS terhadap rupiah. Pasar menjadi tidak yakin bahwa kemungkinan the Fed akan menahan suku bunganya bisa bertahan lama," kata Ariston kepada VIVA Selasa, 9 Mei 2023. 

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Rupiah Perkasa ke Rp 16.088 per Dolar AS Usai Rilis Data Inflasi RI

Ariston menuturkan, pasar saat ini masih menunggu perkembangan data ekonomi penting AS lainnya khususnya data inflasi yang akan dirilis besok malam. Sebab dengan kenaikan inflasi melebihi ekspektasi bisa membuyarkan ekspektasi pasar bahwa the Fed akan menahan kenaikan suku bunga acuannya.

Sedangkan dari dalam negeri, penurunan cadangan devisa April dapat mengindikasikan bahwa permintaan dolar yang tinggi sementara suplai terbatas. Sehingga hal itu memberikan tekanan terhadap rupiah.

"Pagi ini data Trade Balance China bisa menjadi mover untuk rupiah. Data yang menunjukkan kenaikan ekspor maupun impor, yang artinya ekonomi China bertumbuh, ini bisa mendukung penguatan rupiah karena China merupakan partner dagang besar untuk Indonesia," jelasnya. 

Adapun potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ada di kisaran Rp 14.750. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 14.680.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya