Rupiah Menguat ke Rp 14.845 per Dolar AS Dipicu Data Tenaga Kerja di Negeri Paman Sam
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Jumat pagi, 9 Juni 2023. Terpantau pukul 09.14 WIB rupiah menguat sebesar 50 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp 14.845 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp 14.895 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 14.903 per dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpeluang menguat hari ini. Hal itu didorong oleh data tenaga kerja AS, yang menunjukkan bahwa jumlah pengangguran mengalami kenaikan.
"Data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS dirilis 261 ribu di atas ekspektasi 235 ribu. Di tengah pekan yang sepi data, hasil ini langsung ditanggapi negatif untuk dolar AS oleh pelaku pasar," kata Ariston kepada VIVA Bisnis, Jumat, 9 Juni 2023.
Uang
- 630900
Ariston menuturkan, hal itu juga mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS. Menurutnya, dengan pemburukan kondisi tenaga kerja, pasar lebih condong berekspektasi bahwa the Fed mungkin akan bertahan tidak menaikkan suku bunga acuannya.
"Angka probabilitas jeda kenaikan suku bunga di CME Fedwatch Tool kembali naik ke 74 persen dibandingkan sebelumnya 66 persen," ujarnya.
Dia melanjutkan, pada pagi ini, data ekonomi China yakni data inflasi diperkirakan dapat mempengaruhi pergerakan rupiah. Sebab China merupakan partner dagang besar Indonesia.
"Data yang menunjukkan inflasi negatif, bisa memunculkan persepsi perlambatan ekonomi di China dan ini bisa turut menekan rupiah, dan sebaliknya," jelasnya.
Adapun pada hari ini rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat ke arah support Rp 14.850. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 14.950.
