Terkena ISPA, Suara Sri Mulyani Hilang saat Rapat di DPR

Sri Mulyani Rapat Kerja Dengan Komisi XI DPR RI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku dirinya terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Hal itu diketahui saat dia tidak bisa memaparkan materi pada rapat bersama Komisi XI DPR RI hari ini Kamis, 31 Agustus 2023. 

Ketua DPW PPP se-Indonesia Solid Hadapi Pilkada 2024, Mardiono: Kita Bangkit Kembali

Sri Mulyani sendiri di DPR dijadwalkan untuk membahas asumsi makro bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa. Namun, akibat penyakit yang dideritanya dia meminta agar paparannya digantikan oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. 

"Terima kasih pimpinan, suara saya hilang. Jadi kalau diizinkan pak Wamen yang berbicara, terima kasih Pak. Mohon maaf," kata Sri Mulyani di Komisi XI DPR RI Kamis, 31 Agustus 2023.

Minister Predicts Economic Growth to Reach 5.17 Percent in 2024 Q1

Adapun saat dia diminta untuk menyampaikan pandangan atas pertanyaan dari para anggota DPR. Dia mengaku belum bisa berbicara, akibat ISPA yang dideritanya. 

"Suara saya masih belum pak. Dari tadi pengen bicara tapi nggak bisa," jelas dia. 

Sri Mulyani Ungkap Mood dan Fokus Para Pembuat Kebijakan Keuangan Global Lagi Begini

"Maaf ISPA," tambahnya.

Menkes Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan ISPA

Polusi Udara di Jakarta.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan asma hingga penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) turut menjadi penyakit yang disebabkan oleh polusi udara.

"Jadi, yang disebabkan oleh polusinya: infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, asma ada sedikit disebabkan oleh polusi udara, tetapi juga karena alergi dan PPOK, atau ini sama seperti pneumonia, cuma sifatnya kronis. Jadi sudah lama," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

"Kita menganalisa saat ini, tapi pengaruh dari polisi udara itu banyaknya di pneumonia dan ISPA. Pneumonia infeksi di paru, ISPA infeksi di saluran paru. Dua-duanya infeksi bisa disebabkan polusi udara," katanya.

Polusi udara yang kian memburuk, katanya, paling berpengaruh terhadap PPOK dan pneumonia. Sementara, terhadap penyakit TBC pengaruh polisi udara menurutnya cukup kecil.

"Kalau TBC itu kecillah pengaruhnya. Polusi udara itu besarnya di PPOK, pneumonia dan asma. Tapi karena PPOK ini sifatnya kronis dan berkepanjangan, kita cos pneumonia dan asma dan juga ISPA. Jadi, infeksi atas dan infeksi bawah, infeksi saluran pernapasan dan saluran paru," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya