Per Agustus 2023, PTPP Raih Kontrak Baru Senilai Rp 22,5 Triliun

PT Pembangunan Perumahan
Sumber :
  • BUMN.go.id

Jakarta – PT PP (Persero) Tbk atau PTPP melaporkan capaian kontrak baru per Agustus 2023 yang mencapai Rp 22,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

IPK 2,77 dan Lulusan ITB, Ridwan Kamil: Saya Pasti Enggak Bisa Kerja di KAI, tapi Buktinya...

Sekretaris Perusahaan PTPP, Bakhtiyar Efendi mengatakan, capaian ini merupakan wujud kepercayaan dari publik, owner, pemerintah, maupun pihak swasta, di tengah tahun politik yang mulai bergejolak saat ini.

"Di tengah tahun yang lumayan bergejolak ini, kita bisa mencapai kontrak baru yang lebih tinggi dari tahun lalu," kata Bakhtiyar saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 5 September 2023.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

Bakhtiyar Effendi SVP Corsec PT PP

Photo :
  • Viva.co.id: Dedi

Dia pun mengaku bahwa PTPP masih sangat optimis untuk mencapai target Rp 34,5 triliun, sebagaimana yang telah ditetapkan di tahun 2023 ini. "Kita masih optimis sampai dengan akhir tahun bisa mencapai target Rp 34,5 triliun, moga-moga itu bisa tercapai," ujarnya.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Bakhtiyar mengatakan, saat ini strategi bisnia PTPP adalah dengan lebih memfokuskan diri dalam 'core competence' yang mereka miliki, yakni di bidang konstruksi atau sebagai kontraktor. Hal itu tak lain adalah demi menggenjot kinerja mereka, sesuai keahlian utamanya tersebut.

"Seperti strategi umum yang diterapkan perusahaan-perusahaan, dimana kita ada kekuatan, di situ banyak peluang dan kita perkuat di sana. Tapi yang memperlemah kita, kita kurangi," kata Bakhtiyar.

Dia menjelaskan, hal itu karena dalam bisnis investasi saat ini, terdapat beberapa sektor yang belum pulih pascapandemi COVID-19. Termasuk di bisnis properti, yang saat ini masih ditahan PTPP sambil menghabiskan stok-stok properti yang masih ada. Meski demikian, Bakhtiyar menegaskan bahwa PTPP tak sepenuhnya menghentikan bisnis-bisnis di bidang investasinya tersebut, meskipun pelaksanaannya akan menjadi sangat selektif.

"Contohnya BSI Tower, sebagai salah satu bisnis investasi kita juga. Kita masuk ke sana karena kita juga sudah mempunyai captive market, jadi cukup banyak yang berminat. Kemudian Menara Danareksa ini okupansinya juga sudah 90 persen. Tahun ini kita targetkan (okupansinya) tembus 100 persen," ujar Bakhtiyar.

Dia mengatakan, setidaknya bisnis investasi di bidang properti perkantoran yang dinilainya masih cukup prospektif di sejumlah kawasan, seperti misalnya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, akan tetap menjadi salah satu aspek yang bakal tetap dijalankan oleh PTPP saat ini.

"Bisnis-bisnis dan investasi yang seperti ini yang kita masih coba masuk ke yang lebih menguntungkan lagi. Termasuk kebutuhan perkantoran di sekitar sini juga cukup banyak. Jadi kita yakin bisnis perkantoran di Jakarta Pusat terutama di sekitaran Monas ini, akan menjadi cukup baik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya