Jokowi Soroti Polemik TikTok Shop: Teknologi Sudah Melesat Jauh, Regulasi Belum Siap

Presiden Jokowi di Rakernas Korpri, Hotel Mercure, Ancol, 3 Oktober 2023.
Sumber :
  • BPMI Setpres/Muchlis Jr

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti fenomena TikTok Shop yang saat ini tengah menuai pembicaraan. Sebab, adanya fenomena itu dinilai karena tidak siapnya regulasi di birokrasi

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Jokowi mengatakan, birokrasi seharusnya sudah menyiapkan regulasi sebab perkembangan teknologi kini sedang berkembang dengan pesat. 

"Teknologinya ini sudah melesat maju, regulasinya belum siap, belum ada, sudah kemana-mana. Mestinya teknologi muncul, regulasinya disiapkan oleh birokrasi kita. Setiap muncul, siapkan," kata Jokowi dalam acara Rakernas Korpri di Hotel Mercure, Ancol, Selasa, 3 Oktober 2023.  

PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri

TikTok Shop

Photo :
  • VIVA

Menurutnya, dari ketidaksiapan regulasi itu salah satunya telah terjadi di Indonesia. Hal itu yakni adanya fenomena TikTok Shop, yang mana telah berdampak kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga para pedagang tradisional.

Menlu Singapura Bertemu Jokowi di Istana Negara, Ini yang Dibahas

"Kalau enggak siap, yang kena nanti seperti yang baru saja kejadian TikTok Shop, bisa mengenai UMKM kita, mengenai pasar-pasar tradisional kita, hati-hati. E-commerce ini hati-hati, bisa sangat baik kalau regulasinya mendukung, bisa menjadi sangat tidak baik kalau regulasinya tidak memberikan back-up," jelasnya. 

Sebelumnya, pedagang kosmetik di Pusat Grosir Asemka, Taman Sari, Jakarta Barat mengeluhkan omzet penjualan yang turun akibat adanya TikTok Shop. Bahkan, sejumlah gerai toko banyak yang tutup. 

Presiden Jokowi berdialog dengan pedagang di Pasar Tanah Abang

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Anton (21) yang merupakan pedagang kosmetik di pasar tersebut mengungkapkan, omzet tokonya menurun drastis sejak 2021 lalu. Hal itu disampaikannya kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas. 

"Akibat online ini omzet turun drastis dari sejak 2021, 2022 kirain naik tapi malah turun. Pendapatan kosong buat bayar karyawan, ngap-ngapan. Belum listrik, biaya sewa yang offline kalah total malah," kata Anton saat dijumpai di lokasi Jumat, 29 September 2023. 

Anton mengeluhkan, sepinya pembeli dan menurunnya pendapatan dipicu oleh harga di  platform belanja online yang jauh lebih murah dibandingkan di toko offline.  

"Jualan bedak modal Rp 22.000 di online bisa Rp 15.000. Gimana orang enggak ambil di online, udah gratis ongkir, barang sama persis," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya